Jika Berkunjung ke Indonesia, Arab Saudi Bakal Hukum Warganya

  • Bagikan
SIAGA CORONA: Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA) siap memberi hukuman jika warganya diketahui bepergian ke Indonesia dan negara lain dalam status daftar merah.

INDOSatu.co – JAKARTA – Pandemi covid-19 yang terus ”mengamuk”, membuat Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA) memberlakukan aturan ketat kepada warganya. Bahkan, pihak kerajaan akan menghukum warganya berupa larangan bepergian selama tiga tahun jika mereka mengunjungi negara lain yang masuk “daftar merah”, termasuk Indonesia. Kebijakan itu merupakan bagian dari upaya Arab Saudi mencegah penyebaran virus corona dan varian-varian baru.

Kantor berita resmi SPA pada Selasa (27/2), mengutip seorang pejabat kementerian dalam negeri melaporkan, beberapa warga Arab Saudi, yang pada Mei dibolehkan pergi ke luar negeri tanpa izin terlebih dahulu dari pihak berwenang, telah melanggar aturan perjalanan.

Baca juga :   Perketat Pengendalian COVID-19, Makan Bersama Hanya Boleh 2 Orang di Singapura

“Siapa pun yang terbukti terlibat akan dikenai tanggung jawab hukum dan sanksi berat saat mereka kembali, dan akan dilarang bepergian selama tiga tahun,” kata pejabat itu.

Arab Saudi telah melarang perjalanan langsung atau transit di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Afghanistan, Argentina, Brazil, Mesir, Ethiopia, India, Lebanon, Pakistan, Afrika Selatan, Turki, Vietnam dan Uni Emirat Arab. “Kementerian Dalam Negeri menegaskan bahwa warga negara masih dilarang bepergian langsung atau lewat negara lain ke negara-negara tersebut atau negara lain yang belum bisa mengendalikan pandemi atau di mana varian baru telah menyebar,” kata pejabat tersebut.

Baca juga :   Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Iran

Kerajaan Arab Saudi, negara terbesar di Teluk yang berpenduduk sekitar 30 juta orang, pada Selasa mencatat penambahan 1.379 kasus Covid-19 sehingga totalnya menjadi 520.774 kasus dan 8.189 kematian. Kasus infeksi harian di negara itu turun dari puncaknya pada Juni 2020 yang mencapai 4.000 lebih menjadi di bawah 100 pada awal Januari 2021. (*)

Baca juga :   Puskesmas Pucuk Layani Vaksin Moderna Dosis Pertama untuk Warga
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *