Jembatan Penghubung Bojonegoro – Tuban Terancam Putus

  • Bagikan
PERLU SEGERA PENANGANAN: Jembatan penghubung Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban terancam putus karena arus Sungai Kening, yang begitu deras serta curah hujan yang tinggi.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Jembatan yang menghubungkan dua kabupaten, yakni Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban terancam putus. Jembatan tersebut berada antara di Desa Sumberejo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, dengan Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Putusnya jembatan tersebut karena intensitas hujan yang tinggi, sehingga membuat arus Sungai Kening, yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo naik.

Hal itu diperparah dengan proses renovasi pelebaran jembatan tersebut sedang berlangsung, sehingga mempermudah arus yang mengalir dengan deras menggerus tanah, sehingga membuat pondasi jembatan hampir putus. Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, warga sekitar untuk sementara menutup akses jalan untuk kendaraan bermotor, mengingat begitu berbahaya jika jembatan itu saat dilalui.

Baca juga :   Safari Ramadan di Masjid Al-Barokah, Kapolres Salurkan Bansos ke Warga Kurang Mampu

Tak hanya pengguna jalan yang terganggu, beberapa pemilik warung di sekitar jembatan tersebut juga terganggu akibat longsoran tanah di pinggir jembatan. Salah satu pemilik warung yang terganggu adalah Sujud. Dia harus memindahkan warungnya karena sebagian tanahnya sudah tergerus air dan longsor.

Menurutnya, longsor terjadi pada hari Minggu (12/12) malam. Saat itu, hujan deras membuat air sungai naik dan menggerus tebing sungai dan pondasi jembatan.

Baca juga :   Kemiskinan Turun, Pemkab Lamongan Berdayakan Masyarakat melalui Lembaga Sosial

“Ini proyek pelebaran jembatan. Saat dikerjakan pada malam hari, terjadi hujan lebat yang membuat longsor. Warungku juga harus dipindahkan ke barat jembatan karena sebagian tanahnya juga ikut terkena longsor,” ungkap Sujud kepada INDOSatu.co, Selasa (14/12).

Selain itu, rumah milik Uswatun Kharomah, yang berada tepat di pinggir jembatan, harus waspada karena longsoran hampir menggerus pondasi rumahnya yang kini hanya berjarak sekitar satu meter dari bibir sungai. Warga berharap pengerjaan pelebaran jembatan ini segera rampung. Dan tebing sungai, khususnya yang di dekat jembatan agar segera dibuatkan plengsengan untuk mencegah longsoran agar tidak meluas ke pemukiman warga. (*)

Baca juga :   Nasib Anak Yatim Akibat Covid 19 Perlu Perhatian
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *