Jelang Setahun Mengabdi, Yes-Bro Napak Tilas Peradaban Islam di Lamongan

  • Bagikan
PEDULI SEJARAH-BUDAYA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (depan) dan Wabup KH Abdul Rouf (belakang kanan) di Kompleks Makam Sunan Drajat di Kecamatan Paciran, Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Menjelang satu tahun pengabdian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) bersama KH Abdul Rouf (Yai Rouf), Kamis (24/2) melakukan napak tilas dengan mengunjungi Makam Sunan Drajat dan Mbah Anggungboyo, atau yang oleh warga sekitar dianggap sebagai Makam Joko Tingkir.

Kunjungan ini dalam rangka introspeksi serta refleksi diri terhadap keteladanan penyebar agama Islam di Kabupaten Lamongan. Napak tilas yang dilakukan oleh Pak Yes, sebutan Yuhronur beserta Yai Rouf ini diharapkan mampu memberikan energi serta spirit baru yang lebih dalam pengabdian untuk menyejahterakan masyarakat, serta merekonstruksi dan membawa kejayaan Kabupaten Lamongan.

Baca juga :   Diklarifikasi Bawaslu, Kabag Hukum Pemkab: Tagline Itu Resmi, Siapa Saja Bisa Pakai

“Ini sebagai bentuk introspeksi diri. Meneladani ajaran adi luhung tokoh yang tengah mengantarkan kejayaan Lamongan di masa lalu. Semoga napak tilas ini bisa memberi energi lebih bagi kami untuk meneruskan pengabdian, membawa kejayaan Lamongan yang Berkeadilan,” ungkap Pak Yes kepada INDOSatu.co, Kamis (24/2).

Tidak hanya melakukan ziarah, Pak Yes juga meninjau pelaksanaan renovasi komplek Makam Sunan Drajat yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Komplek Makam Sunan Drajat yang merupakan kawasan untuk pariwisata dan cagar budaya, juga bernilai sejarah dan kawasan ekonomi khusus ini dianggap perlu untuk dilakukan revitalisasi perbaikan prasarana kawasan dengan maksud untuk menunjang kegiatan.

Baca juga :   Jumlah Surat Suara Pilbup-Pilgub Tak Sama, Lindra-Joko Unggul di TPS Lapas Kelas IIB Tuban

Dari Makam Sunan Drajat, di Kecamatan Paciran, Lamongan, Pak Yes dan Yai Rouf bergerak menuju makam Mbah Anggungboyo di Dusun Dukoh, Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran. Makam Mbah Anggungboyo ini mulai dinamakan Makam Joko Tingkir sejak diziarahi mantan Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menurutnya makam tersebut adalah makam Joko Tingkir.

Baca juga :   Kirim 16 Orang Kontingen ke Jambore Nasional XI, Yuhronur: Jaga Nama Baik Lamongan

Kedua tempat tersebut merupakan peninggalan sejarah penyebaran agama Islam di Lamongan. Banyak hal menurut Pak Yes yang bisa dijadikan teladan dari cerita sejarah keberadaan makam-makam tersebut, yang tentunya diharapkan mampu menjadi pemicu semangat dalam mewujudkan Lamongan yang lebih baik ke depannya.

“Budaya, sejarah ini lah yang akan menjadi spirit booster untuk memperkuat tekad dan niat pengabdian demi kesejahteraan dan kejayaan Kabupaten Lamongan,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *