Jelang Resepsi Satu Abad NU, PPP Bojonegoro Instruksikan Kader Hadir ke Sidoarjo

  • Bagikan
SUKSESKAN SATU ABAD NU: Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain (berdiri) saat menggelar dan menyampaikan sambutan Harlah PPP di Kantor DPC PPP Bojonegoro, Jalan Panglima Polim 61 Bojonegoro belum lama ini.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Menyadari berdirinya dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU), DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bojonegoro siap berpartisipasi dalam gelaran Harlah dan Resepsi Satu Abad NU yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2) besok.

Guna merealisasikan dan ikut menyemarakkan Harlah dan Resepsi Satu Abad NU tersebut, DPC PPP Bojonegoro menginstruksikan kepada seluruh kader yang berasal dari Nahdlatul Ulama agar ikut hadir dan mendatangi acara akbar tersebut.

‘’Apalagi (Resepsi Satu Abad NU, Red) ini digelar di Jawa Timur, jadi wajib bagi yang tidak berhalangan untuk menghadiri acara tersebut,’’ kata Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain kepada INDOsatu.co, Senin (6/2).

Baca juga :   Peringati HUT ke-79, Gelar Karnaval Bertema 'Wonderful Indonesia with Flora and Fauna'

Meski tidak menyebut jumlah peserta yang hadir, surat instruksi Nomor: 05/EDR/DPC/1/2023 itu membuktikan rasa memiliki PPP Bojonegoro terhadap ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain juga mensyukuri dukungan NU terhadap PPP selama ini.

‘’Selama ini, antara NU dan PPP, antara PPP dan NU kan tidak ada jarak. Mulai dari DPP, DPW, hingga DPC. Hubungan NU dan PPP selalu selaras. Sebagai partai yang didirikan NU, wajib bagi kader PPP untuk mendukung suksesnya gelaran acara Satu Abad NU itu,’’ kata politisi yang juga pengacara tersebut.

Baca juga :   DPU Respons Cepat, Jalan Kedunglerep-Jegreg Sudah dalam Perbaikan

Biasanya, ungkap kata Mbah Naryo, jika ada momen dan acara besar NU, para kader PPP lebih memilih berangkat sendiri-sendiri atau bersama keluarga masing-masing. Sebab, kata Mbah Naryo, pada pengalaman sebelum-sebelumnya, jika berangkat bareng, dikhawatirkan malah saling menunggu. Sehingga, keberangkatan maupun pulangnya, menimbulkan masalah.

‘’Karena itu, lewat instruksi ini, diharapkan para kader PPP yang berangkat bersama keluarga bisa menjaga diri. Yang terpenting, saat datang ke Sidoarjo, harus membawa berbagai keperluan dan bekal diri. Misalnya bawa payung, tikar, alat salat, baju putih, makanan dan minum, serta bawa masker,’’ kata Mbah Naryo.

Baca juga :   Mendhak Sanggring, Upaya Merawat Tradisi Masyarakat Tlemang, yang Tetap Lestari

Bukan rahasia umum, bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan partai politik yang dideklarasikan pada 5 Januari 1973 melalui partai parpol islam lewat penyederhanaan multipartai saat itu.  Melalui fusi parpol Islam itu, PPP akhirnya didirikan empat partai keagamaan, yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Parmusi. Setelah resmi berdiri PPP, parpol-parpol Islam tersebut kembali menjadi ormas Islam. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *