INDOSatu.co – BOJONEGORO – Meski pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro masih delapan bulan lagi, tetapi aura pemanasannya sudah mulai tampak ke permukaan. Bertempat di Eastern Hotel, Jalan Veteran pada Ahad (17/3), sejumlah ketua parpol di Bojonegoro berkumpul untuk menyamakan cara pandang bagaimana menghadapi Pilkada Bojonegoro yang rencananya akan digelar November mendatang.
Kendari dibungkus melalui acara Buka Puasa bersama, tetapi berkumpulnya para ketua parpol tersebut menyiratkan pesan bahwa saat inilah mesin partai harus mulai dipanasi. Acara tersebut menjadi menarik karena yang menginisiasi adalah mantan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah.
”Semua ketua parpol yang punya perwakilan di DPRD diundang tanpa terkecuali,” kata Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Sukur Priyanto kepada INDOSatu.co, Senin (18/3).
Diantara ketua parpol yang hadir di acara tersebut, selain Anna Mu’awanah sebagai pengundang, juga tampak Ketua DPC Partai Demokrat Sukur Priyanto, Ketua DPRD Partai Golkar Mitroatin, Ketua DPC Partai Hanura Jumarianto, Ketua DPC NasDem Soehadi Moeljono dan sebagainya.
Meski demikian, ada juga parpol yang diundang, tetapi tidak bisa hadir karena ada acara internal partai masing-masing. Yakni Ketua DPC PDI Perjuangan Abidin Fikri dan Ketua DPC PPP Sunaryo Abumain. ”Betul. dari PDIP dan PPP tidak bisa hadir karena acara internal,” kata Sukur.
Lantas benarkah mereka persiapan menjelang Pilkada? Sukur mengaku sebenarnya tidak yang istimewa dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu hanya silaturrahmi biasa yang dibarengkan dengan buka puasa bersama. Tidakn lebih dari itu. Karena itu, yang dibicarakan juga ringan-ringan saja.
”Belum ada yang namanya pemasanan. Yang terjadi justru malah sebaliknya, yakni pendinginan, setelah bersaing ketat saat Pileg 2024,” kata Sukur.
Diakui Sukur, pertemuan tersebut sangat cair dan saling bertukar pikiran. Terkait Pilkada, pada saatnya nanti pasti akan dilalui. Para ketua parpol, kata Sukur, pasti akan sering bertemu dan berkomunikasi menghadapi Pilkada Bojonegoro pada November 2924 mendatang. Tetapi, kalau untuk saat ini belum waktunya dilakukan. ”Menghilangkan rasa capek dulu usai pemilu. Kan baru saja energi kita salurkan untuk urusan pileg?,” beber Sukur.
Siapapun, kata Sukur, bisa menggelar acara serupa. Apalagi, jika pertemuan itu dilandasi dengan niat baik untuk menjaga kerukunan dan membawa Bojonegoro ke depan agar lebih baik. Sebagai ketua parpol, Sukur mengaku siap datang jika diundang dan tidak berbenturan dengan kepentingan partai. ”Karena itu, saya berharap pertemuan itu tidak disikapi berlebihan,” kata Sukur.
Sukur berharap, pada gelaran Pilkada Bojonegoro mendatang, akan berjalan dengan lancar dan jauh dari rusuh seperti yang terjadi di daerah lain. Bojonegoro harus dijaga bersama. Dijaga rasa amannya, dan selalu dijaga guyub warganya. ”Jadi, Bojonegoro harus tetap adem,” pungkas Sukur.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Bojonegoro Sunaryo Abumain mengaku bahwa dirinya termasuk salah satu yang diundang dalam acara bukan puasa tersebut. Sayangnya, Sunaryo Abumain tidak bisa memenuhi undangan karena ada acara internal partai. ”Saya sudah izin tidak bisa datang di acara tersebut,” kata Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain. (*)