Jaga Ketahanan Pangan, Lamongan Regenerasi Petani melalui Greenhouse Eco Pilar Hijau

  • Bagikan
PANEN PERDANA: Bupati Yuhronur Efendi secara simbolis memanen melon hasil budidaya greenhouse eco pilar hijau, di Dusun Banjarsari, Desa Rancang Kencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Ahad (16/6).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan gencar melakukan regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya melalui greenhouse eco pilar hijau, yang terletak di Dusun Banjarsari, Desa Rancang Kencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

Hadir untuk melakukan panen perdana melon di greenhouse eco pilar hijau, pada Ahad (16/6) pagi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan itu, menuturkan bahwa, regenerasi petani itu penting. Selain dapat mempertahankan ketahanan pangan, juga bisa memaksimalkan produksi pertanian yang digeluti. Apalagi, generasi muda tersebut mau menerapkan teknologi pertanian dan kebaharuan.

Baca juga :   Wajah Tertunduk, Plt Kadinas Infokom Penuhi Panggilan Bawaslu terkait Surat Dukungan

“Regenerasi petani itu penting.  Di Lamongan saat ini generasi muda (millenial dan gen z) sedang aktif budidaya pertanian menggunakan greenhouse. Tercatat ada lebih dari dua ratus greenhouse yang beroperasi saat ini di Lamongan,” tutur Pak Yes.

Orang nomor satu di Kota Soto itu meminta agar greenhouse eco pilar hijau terus dibudidayakan dengan maksimal. Agar dapat bertransformasi menjadi pusat agrowisata hingga menjadi jujugan wisata edukasi di Lamongan.

Kepala Desa Rancang Kencono, Dedi Sumantri mengatakan, unit usaha greenhouse eco pilar hijau ini 100 persen dikelola oleh karang taruna setempat. Kegiatan ini diyakini akan berhasil menciptakan potensi Desa Rancang Kencono.

Baca juga :   Berharap Sehat dan Kuat, Bupati Permudah Permodalan untuk Koperasi Berkelanjutan

“Saat ini mencari petani muda itu sulit, akhirnya ide greenhouse ini berhasil melahirkan regenerasi petani di Desa Rancang Kencono. Greenhouse ini seluruhnya mulai dari tanam, budidaya, panen dikelola oleh karang taruna,” jelasnya.

Diatas lahan 400 m² greenhouse melon berhasil membudidayakan seribu pohon melon (varietas kinasih dan ceria) dengan metode sekam dalam polybag. Membutuhkan waktu tanam 70 hari, melon hasil budidaya greenhouse eco pilar hijau ini berhasil mencapai angka 13 persen dalam tes kemanisan. Yangmana angka tersebut bisa dikatakan layak untuk didistribusikan ke toko atau supermarket.

Baca juga :   Jadi Tuan Rumah HPN Jatim 2022, Keunikan Lamongan Jadi Spirit untuk Lebih Membumi

“Perkiraan panen pertama ini menghasilkan 1.02 ton. Saat ini kita pasarkan ke masyarakat dulu, dengan cara petik sendiri lalu bayar. Panen selanjutnya baru akan kita distribusikan ke pasar,” jelas ketua pengelola greenhouse eco pilar hijau, Joko.

Joko menjelaskan bahwa, dua varietas ini memiliki keunggulan dalam kemudahan perawatan, tahan akan hama, mana panen lebih pendek, mudahnya pertumbuhan melon. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *