INDOSatu.co – BOJONEGORO – Untuk menjadikan KAHMI sebagai organisasi yang besar, pengurus harus mau menggalakkan 3B. Jika itu dipenuhi, KAHMI dipastikan tidak sekedar hanya besar nama, tetapi menjadi organisasi yang memang besar adanya.
Statemen tersebut disampaikan Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Timur dr. Agung Mulyono MARS saat menghadiri Halal bihalal Keluarga Besar HMI-KAHMI Bojonegoro yang digelar di Graha Insan Cita Mulia, di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro, Selasa (7/5).
Apa 3B itu? 3B yang pertama adalah Bikin Datasbase. Perlunya Database tersebut harus mulai dipikirkan. Sebab, KAHMI itu sebenarnya mempunyai anggota yang luar biasa banyak dengan berbagai profesi masing-masing.
‘’Kalau database itu dimiliki, saya yakin besarnya KAHMI itu bukan sekedar nama. Misalnya, berapa jumlah sesungguhnya anggota KAHMI. Kalau memiliki 10 juta anggota saja, eksistensi KAHMI makin diperhitungkan,’’ kata pria yang juga Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur dari Partai Demokrat itu.
Yang kedua, kata Agung, perlunya KAHMI Bikin Networking. Networking atau memperluas jaringan diperlukan agar para anggota KAHMI bisa saling mengenal satu dengan lainnya. Dengan networking yang kuat, kerja-kerja HMI maupun KAHMI akan lebih mudah.
‘’Dan yang ketiga Bikin Kolaborasi. Kolaborasi merupakan keniscayaan karena KAHMI itu menghimpun banyak anggota dengan berbagai profesi yang berbeda,’’ kata Agung.
Di bagian lain, Agung juga merasa ikut bersyukur dengan keberadaan KAHMI Bojonegoro yang memiliki kantor sekretariat yang luar biasa bagus. Semua ini terjadi karena berkat kolaborasi. Kolaborasi antar alumni. ”HMI-KAHMI Bojonegoro membuat kami (MW KAHMI Jawa Timur, Red) bangga dan rasa-rasanya Bojonegoro pantas menjadi role model HMI-KAHMI se-Jawa Timur,’’ kata Agung disambut tepuk tangan rausan hadirin.
Sedangkan Ketua Dewan Penasihat KAHMI Bojonegoro Muhammad Ali Duppa dalam sambutannya lebih banyak mengupas terjadinya pergeseran yang begitu cepat terkait berbagai segi kehidupan, baik yang terjadi di Bojonegoro, dalam negeri maupun luar negeri.
Dari dunia politik misalnya, kata Ali Duppa, terjadi pergeseran yang luar biasa. Sekarang ini yang terpilih menjadi anggota legislatif, sebagian besar adalah para politisi yang memiliki background sebagai usahawan. Tidak sedikit para tokoh yang kalah bersaing, karena faktor ekonomi menjadi penentu dalam Pileg 2024 kemarin.
‘’Kalau bukan pengusaha, rasa-rasanya akan sulit terpilih,’’ kata Ali Duppa.
Ali Duppa juga menyampaikan perkembangan yang terjadi di Bojonegoro. Dia menilai bahwa yang sudah dilakukan mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sudah sangat bagus. Bojonegoro yang memiliki kekayaan alam melimpah, tetapi diikuti dengan selesainya pembangunan infrastruktur yang memadai.
‘’Jangan samapai seperti di Riau, minyak habis, pembangunan daerah belum selesai. Begitu juga di Morowali. Nikel makin menipis, sarana infrastruktur juga tidak tergarap dengan baik,’’ kata Ali Duppa.
Sementara itu, Ketua Koordinator Presidium KAHMI Bojonegoro Muchlasin Affan mengucapkan terima kasih pada para alumni maupun HMI yang hadir dalam acara Halal bihalal ini. Diawal sambutannya, Affan mengingatkan proses pembangunan Gedung HMI-KAHMI Bojonegoro.
‘’Ini semua berkat bantuan Kanda Ali Duppa yang terus menyemangati dan membantu agar gedung tersebut terwujud,’’ kata Affan disambut tepuk tangan hadirin.
Meski demikian, ungkap Affan, kendati memiliki gedung yang bagus itu, pengurus juga masih banyak memiliki PR. PR itu tak lain adalah masih adanya tanggungan pembelian tanah untuk graha. ‘’Ini yang menjadi PR kita semua. Jumlahnya lumayan banyak. Karena itu, mari kita kolaborasi untuk menyelesaikan tanggungan tersebut. Semoga ada solusi terbaik,’’ kata Affan.
Kurang lebih 200 kader HMI-KAHMI hadir dalam acara halal bihalal tersebut. Acara tersebut rencananya akan dihadiri Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto. Karena ada acara dan kesibukan menerima tamu dari Kemenkeu Perwakilan Jawa Timur, Adriyanto mewakilkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito. Sedangkan orasi Keumatan dan Hikmah Hari raya disampaikan Ustad Dr. Ikhwanudin. (adi/red)