Jadi Khotib di Bojonegoro, Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Keteladanan Nabi Ibrahim

  • Bagikan
RISALAH KENABIAN: Ketua PP Muhammadiyah DR. Saad Ibrahim, MA menyampaikan khotbah salat Idul Adha 1445 yang digelar PD Muhammadiyah Bojonegoro di sepanjanag Jalan Teuku Umar, Kota Bojonegoro, Senin (17/6).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Pelaksanaan salat Idul Adha 1445 Hijriyah di sepanjang jalan Teuku Umar, Kota Bojonegoro berlangsung lancar dan penuh khidmah. Gelaran salat Idul Adha oleh PD Muhammadiyah Bojonegoro itu mendatangkan khotib Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Saad Ibrahim, MA, Senin (17/6).

Dalam khotbahnya, Ustad Saad Ibrahim lebih banyak mengupas soal keteladanan hamba-hamba Allah SWT yang sangat luar biasa, yakni Nabi Ibrahim AS, Hajar (istri Nabi Ibrahim) dan Nabi Ismail. Keteladanan yang dimaksud adalah berupa ujian yang bisa dilalui secara sempurna oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya.

”Akhirnya Nabi Ibrahim lolos menjalani ujian dari Allah SWT, dan itu harus menjadi ibrah (contoh) bagi umat Islam,” kata mantan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur itu.

Ujian Allah tersebut, kata Ustad Saad, juga betapa tegarnya seorang Hajar yang baru melahirkan bayi yang masih merah (Ismail) ditinggal pergi sendirian di tengah padang yang gersang (sekarang jadi Masjidilharam, Red) oleh Nabi Ibrahim ke Palestina. Ketegaran itu muncul karena Hajar hanya bertanya ke Nabi Ibrahim dalam dialog yang sangat singkat. ”Benarkah kepergianmu ke Palestina karena perintah Allah SWT? Nabi Ibrahim pun menjawab; ”Iya, saya diperintah Allah.”

Baca juga :   Dukung Eksistensi Musik Dangdut, Bupati Lamongan: Bagian Identitas Bangsa

Mendapat jawaban singkat dari Nabi Ibrahim, Hajar pun lega. Hajar merelakan Nabi Ibrahim untuk pergi ke Palestina guna memenuhi perintah Allah SWT. Hajar yakin bahwa jika Allah SWT yang memerintah kepada Nabi Ibrahim, maka Allah pula yang akan mencukupkan kebutuhannya, termasuk kebutuhan bayi yang masih merah Ismail tersebut.

Ujian yang kedua adalah ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyembelih putranya Ismail. Hati orang tua mana yang tidak goncang menerima perintah menyembelih putra yang tentu sangat dicintainya melalui mimpi. Tetapi dengan tegar Nabi Ibrahim dan juga Ismail sama-sama rela menerima perintah Allah SWT itu dengan hati yang sangat lapang.

Baca juga :   Hadiri HAN 2024, Pj Bupati Adriyanto: Anak adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

”Semua ujian luar biasa dilewati secara sempurna oleh Nabi Ibrahim yang tentu atas kehendak dan bimbingan Allah SWT. Semua pelajaran hebat itu hendaknya bisa menjadi ibrah atau contoh bagi umat Islam. Gantungkan hidup ini pada yang Maha Menciptakan, Allah SWT,” kata Ustad Saad.

Ditengah misi dakwahnya, Nabi Ibrahim juga meminta kepada Allah agar diberi keturunan untuk meneruskan risalah dan misi kenabian. Keprihatinan itu disampaikan Nabi Ibrahim dalam perkataan yang menyentuh hati dan penuh dimensi ibadah. “Duhai siapa penerus risalah ini? Siapa pembawa panji-panji tauhid? Siapa penerus kenabian ini?.”

Baca juga :   Petik Melon di Smart Green House, Plt. Bupati Rouf: Holtikultura Salah Satu Unggulan Lamongan

Akhirnya keprihatinan itu dijawab langsung oleh Allah SWT dengan lahirnya dua anak lelaki saleh dari dua wanita istri yang salehah. Hajar melahirkan Ismail dan Sarah melahirkan Ishaq. Kepada kedua putra inilah sebagai generasi penerus risalah ketauhidiyah diamanatkan. ”Dan sekarang di pundak kitalah seluruh tanggung jawab itu dipercayakan,” pungkas Ustad Saad.

Pelaksanaan salat Idul Adha 1445 Hijriyah di sepanjang Jalan Teuku Umar itu dihadiri ribuan jamaah warga Muhammadiyah dan masyarakat umum. Hal itu dimaklumi karena gelaran salat Idul Adha pada tahun ini juga jatuh pada hari yang sama. Tidak ada perbedaan waktu, terutama bagi ormas besar sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, imam salat Idul Adha dipimpin Ustad Syamsul Huda, mudir Ponpes MBS Al Amin Muhammadiyah Bojonegoro. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *