Hasil Debat Capres Ketiga, Henri: Prabowo Kedodoran, Anies-Ganjar Lebih Pede

  • Bagikan
LUCUNYA OMON-OMON: Pengamat Politik yang juga Pakar Komunikasi Unair Surabaya, Henri Subiakto menilai tampilan Capres Prabowo Subianto tampak emosional, sehingga hanya bisa menangkis dan membantah.

INDOSatu.co – JAKARTA – Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya Henri Subiakto punya catatan menarik dari hasil Debat Capres Ketiga pada Ahad (7/1). Menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi Unair tersebut, tampilan capres nomor 2 Prabowo Subianto terlihat kedodoran.

Cara maupun materi yang Prabowo, kata Henri, tidak sebaik dua capres lain. Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan dan berpengalaman ikut debat berkali kali, sebenarnya diharapkan menguasai materi, tapi ternyata tidak demikian.

‘’Prabowo justru nampak terbawa emosi, karena mendapat serangan dari Anies Baswedan terkait, alutsista, utang negara, dan data,’’ kata Henri Subiakto dikutip INDOSatu.co dari akun resmi X, Senin (8/1).

Kemudian dilanjutkan “serangan” dari Ganjar, yang sebenarnya diakui Prabowo, sering sependapat dengan pernyataan Ganjar. Praktis, kata Henri, dalam perdebatan semalam, Prabowo lebih banyak merespon dan sibuk bela diri dari cecaran dua kandidat lain, terutama Anies. Beberapa pertanyaan ke Prabowo malah tidak dijawab, melainkan justru bicara yang lain.

Baca juga :   TAP II/MPR/2001 Resmi Dicabut, Gus Imin Sampaikan Apresiasi Perjuangan Fraksi PKB

‘’Ketidaksinkronan ini menjadi tampak lucu, terlebih dengan penggunaan kata omon-omon, yang jarang terdengar,’’ kata Henri.

Seperti pada Debat Capres pertama, beber Henri, tampilan Anies semalam paling agresif dibanding dua capres lain. Anies tampaknya sudah menyiapkan diri dan materi untuk menyerang, khususnya ke Prabowo. Sedangkan untuk penjelasan dan penguasaan materi yang disampaikan, saya melihat Ganjar Pranowo nampak paling siap.

Ganjar, ungkap Henri, tahu data-data hingga persoalan pertahanan yang selama ini banyak menjadi masalah. Dan semua gagasan yang disampaikan Ganjar, bisa jelas dan dalam waktu yang tepat, dengan ekspresi yang meyakinkan. Wajah Ganjar selama debat nampak cerah, tidak emosional, sehingga menunjukkan adanya rasa percaya diri yang tinggi.

‘’Terlebih ketika menyampaikan serangan kepada Prabowo, dasarnya data resmi yang diyakini kebenarannya,’’ kata alumni Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Prabowo sepanjang debat semalam tampil dengan wajah kurang cerah. Lebih banyak menunjukkan ekspresi tidak senang. Menahan emosi. Sibuk klarifikasi dan menyalahkan data orang, tapi tanpa berusaha menunjukkan mana data yang benar, sehingga Prabowo praktis tidak menjawab pertanyaan.

Baca juga :   Pemerintah Tak Pernah Bahas Penundaan Pemilu, LaNyalla Minta Parpol Tak Bikin Gaduh

‘’Disitu kelemahan Prabowo yang gagal memanfaatkan waktu singkat selama debat. Dia malah mengajak cari waktu lain, untuk mengungkap data, yang tentu itu bukan solusi,’’ tukas Henri.

Sedangkan Anies tadi malam banyak terlihat wajahnya terhiasi senyum, terkesan “menertawakan” kesulitan Prabowo untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan. Ekspresi Anies nampak lebih ditujukan ke Prabowo, dari pada ke Ganjar.

‘’Walhasil, dua orang capres, Prabowo-Anies itu dalam perdebatan semalam, terlihat mereka berada dalam rivalitas. Mereka sama-sama berusaha untuk saling “menjatuhkan”, saling men-downgrade lawan,’’ kata akademisi asli Yogyakarta itu.

Prabowo nampak “kesal” ke Anies. Kesal pada pertanyaan dan serangan Anies, tapi mungkin juga ingat bahwa orang yang dihadapi ini dulunya punya kaitan erat. Anies dulu pernah didukung menjadi Gubernur DKI. Latar belakang ini menambah kekecewaan dan Kekesalan Prabowo,  sampai terekspresi tidak mau salaman di akhir debat.

Baca juga :   Pilpres Makin Dekat, Muhammadiyah Keluarkan Kriteria Pilih Pemimpin Hasil Munas Tarjih

‘’Dari hasil Debat Capres tersebut, kalau saya harus menilai, dengan range angka 1 sampai 10, dari aspek tampilan dan penguasaan materi serta, gaya komunikasi dari 3 capres semalam, angka penilaian terendah ada di Prabowo. Nilai dari saya Prabowo hanya dapat 5. Anies yang semalam cukup agresif saya beri nilai 7. Sedang untuk Ganjar yang tampil secara simpati saya nilai 8,’’ kata Henri.

Yang jelas, debat semalam itu sangat menarik, menghibur, dan berguna untuk pendidikan politik. Membuat rakyat bisa menilai lebih dalam terhadap kepribadian dan kemampuan kandidat presiden mendatang.

‘’Diharapkan, saat harus memutuskan pilihan nanti, masyarakat sudah punya basis pengetahuan dan alasan yang mendasar kepada siapa mereka harus memberi dukungan,’’ pungkas Henri. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *