Hari Ini, Makan Bergizi Gratis Program Prabowo di Lamongan Dimulai

  • Bagikan
DEMI GENERASI UNGGUL: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (tengah) bersama Dandim 0812 Lamongan Letkol (Arm) Ketut Wira Purbawan membagikan MBG di salah sekolah TK di Lamongan Kota, Senin (6/1).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto mulai dijalankan di Kabupaten Lamongan. Sebagai langkah awal, MBG tersebut menyasar 3.500 siswa, mulai tingkat TK hingga SMA.

Uji coba yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Kodim 0812 Lamongan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lamongan, pada Senin (6/1) digelar di enam (6) sekolah.

“Hari ini ujicoba di Kabupaten Lamongan untuk 3.500 siswa di enam sekolah. Kita tinjau dan akan kita evaluasi karena sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya tinggal nanti dipresentasikan,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kepada wartawan, Senin (6/1).

Baca juga :   Petugas Gulung 15 Pengedar dan Pemakai Narkoba

Enam sekolah yang menjadi lokus, yakni TK Kartini Lamongan sebanyak 25 porsi, SDN Kepatihan sebanyak 192 porsi, SDN Jetis 3 sebanyak 441 porsi, SDN Jetis 4 sebanyak 380 porsi, SMPN 1 Lamongan 1.047 porsi, dan SMAN 1 Lamongan 1.415 porsi.

Dandim 0812 Lamongan Letkol (Arm) Ketut Wira Purbawan mengatakan, ujicoba makan bergizi gratis akan berjalan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 6 hingga 10.

Lebih lanjut, kata Dandim, salah satu upaya mencetak generasi muda yang berkualitas melalui asupan makanan sehat dan bergizi. Dengan program makan siang bergizi diharapkan dapat memberikan perubahan bagi dapur-dapur untuk menyediakan makanan gizi seimbang.

Baca juga :   Songsong HUT ke-79 RI, Gelar Salat Hajat hingga Apel Kehormatan dan Renungan Suci

“Semoga setelah evaluasi nanti, akan terus berkelanjutan. Sehingga akan semakin banyak dapur sehat yang bisa mencetak generasi muda yang memimpin bangsa,” ucapnya.

Kepala SPPG Kabupaten Lamongan Agustina Nurul Hardian mengungkapkan, porsi makan telah disetarakan sesuai kebutuhan gizi anak.

“Kami ada ahli gizi yang menakar dan mengukur kebutuhan gizi anak-anak dari TK, SD, SMP, dan SMA, gramasinya ada, ada rinciannya sendiri jadi tidak dipukul rata. Kita sesuaikan dengan isi piringku ada karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan sayur,” imbuhnya.

Baca juga :   Di Hadapan Ribuan Guru, Bupati Lindra Pastikan Hoaks Isu Penghapusan Insentif untuk PAUD

Agustina membeberkan, menu sayur menjadi tantangan tersendiri. Sebab, masih banyak anak yang tidak menghabiskan sayur. Sehingga SPPG Lamongan akan mengganti-ganti menu sayur setiap harinya.

“Jadi, nanti apabila banyak anak yang tidak suka, maka minggu atau bulan berikutnya akan berbeda. Ada 22 menu berbeda selama hari kerja. Dan yang alergi kita sudah minta data dari sekolah, sehingga menunya juga akan berbeda,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *