Hapus Kesan Seram, Taliban Ganti Nama Baru Afghanistan

  • Bagikan
SELALU SIAGA: Pasukan Taliban selalu siaga pasca hengkangnya pasukan Amerika Serikat dari bumi Afghanistan.

INDOSatu.co – KABUL – Kesan seram yang menghiasi Taliban selama dipastikan bakal luntur. Itu terjadi karena Taliban secara resmi mendeklarasikan nama negara baru untuk Afghanistan, bernama Imarah Islam Afghanistan atau Islamic Emirate of Afghanistan, Kamis (19/8).

Deklarasi ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Afghanistan.

Hari Kemerdekaan Afganistan dirayakan pada tanggal 19 Agustus untuk mengenang Perjanjian Inggris-Afganistan 1919 yang mengakhiri Perang Inggris-Afganistan Ketiga sekaligus mengakhiri status Afganistan sebagai protektorat Britania. Sebelumnya, Afganistan menjadi protektorat Britania setelah mengalami kekalahan dalam Perang Inggris-Afganistan Kedua.

Baca juga :   Erdogan: Turki Siap Kerjasama dengan Taliban

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mendeklarasikan Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah tweet dengan foto logo negara tersebut.

“Deklarasi Imarah Islam Afghanistan pada kesempatan peringatan 102 tahun kemerdekaan negara ini dari kekuasaan Inggris,” tulis Zabihullah Mujahid di akun Twitternya @Zabehulah_M33, Kamis (19/8).

Imarah Islam Afghanistan sebenarnya nama negara yang sama saat Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban antara tahun 1996 hingga 2001, sebelum kelompok itu digulingkan oleh pasukan sekutu NATO pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11 di AS.

Baca juga :   Delta Menyebar 92 Negara. Pendemi Mengerikan Mengancam

Zabihullah Mujahid, dalam tweet terpisah, mengatakan Imarah Islam Afghanistan menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang lebih baik dengan semua negara.

Taliban juga menepis rumor tentang hubungan dagang yang sudah terjalin dengan China atau negara lain.

“Imarah Islam menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang baik dengan semua negara. (Saat ini) Kami belum berbicara tentang melakukan perdagangan dengan negara mana pun. Kami menolak rumor yang tidak benar,” kata Zabihullah Mujahid.

Baca juga :   Kemenlu Malaysia Panggil Dubes RI, LaNyalla: Migran Harus Dilindungi

Taliban juga menegaskan tidak menolak negara manapun.

“Imarah Islam menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang lebih baik dengan semua negara. Kami belum mengatakan tidak tentang berdagang dengan negara mana pun. Desas-desus yang telah menyebar tentang ini tidak benar dan kami menolaknya,” twitt Zabihullah Mujahid. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *