Haedar: Siap Kelola Tambang, Jika Tak Bermanfaat bagi Umat, Siap Kembalikan IUP

  • Bagikan
JADI ROLE MODEL: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah) siap kelola konsesi tambang, dan siap mengembalikan IUP jika dalam pengelolaannya nanti tidak bisa memberi manfaat bagi umat.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA  – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya membuat keputusan final untuk menerima tawaran Izin Usaha Pertambangan (IUP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Keputusan resmi tersebut diambil oleh Muhammadiyah melalui pertimbangan yang seksama. Ketua Umum PP Muhammadiyah,  Haedar Nashir menyampaikan pertimbangan tersebut dilakukan tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Dia juga menekankan akan mengembalikan IUP apabila kemudian hari lebih banyak mafsadatnya.

“Apabila kita pada akhirnya menemukan bahwa pengelolaan tambang itu lebih banyak mafsadatnya, artinya banyak keburukannya untuk lingkungan sosial dan lingkungan hidup serta berbagai aspek lainnya Muhammadiyah juga sepakat mengembalikan IUP itu,” kata Haedar dalam Konferensi Pers di Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ahad (28/7).

Baca juga :   PKS Tolak Revisi UU Pilkada, Anggap Tidak Efisien dan Berpotensi Rusak Demokrasi

Kesiapan Muhammadiyah menerima IUP ini juga dilandasi pertimbangan pokok, yaitu ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial untuk orang banyak. Selain itu, Muhammadiyah juga ingin menjadi role model dalam pengelolaan sumber daya alam SDA) yang tidak mengesampingkan aspek lingkungan, sosial, dan keadilan.

“Poin penting bagi kami yang menjadi satu kesatuan agar publik tahu, bahwa kita tidak asal menerima soal pengelolaan tambang ini tetapi juga kita menghargai political will pemerintah untuk menjadikan tambang lewat PP Nomor 25 untuk usaha untuk kesejahteraan sosial lewat organisasi kemasyarakatan,” tutur Haedar.

Baca juga :   Dihadiahi Batu Bacan, Kampanye Anies Dihadiri Puluhan Ribu Warga Maluku Utara

Haedar menambahkan, Muhammadiyah merupakan organisasi besar dan berpengalaman dalam amal usaha. Meski sebagai organisasi yang mandiri, namun sesuai dengan Kepribadian Muhammadiyah juga membuka diri untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam memajukan kehidupan bangsa.

Sementara,  terkait dengan keuntungan yang didapatkan dari hasil mengelola tambang akan dikembalikan dalam wujud program pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya, termasuk juga untuk membangun sekolah,  rumah sakit, dan seterusnya.

Baca juga :   Sikapi Tahun Politik 2024, Haedar: Hindari Politik Uang, Pilih Pemimpin yang Amanah

“Modal utama Muhammadiyah adalah kemandirian, tetapi kita akan berkolaborasi dalam berbagai usaha sehingga kita bisa berkontribusi terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara,” imbuhnya.

Muhammadiyah juga memandang urusan tambang ini secara moderat. Tambang tidak boleh dipandang sebagai ladang yang serba positif menggembirakan apalagi serba duit. Sebaliknya juga jangan menganggap dan meletakkannya sebagai sesuatu yang serba sakit, penuh dengan ancaman dan seakan-akan kiamat kalau masuk ke dunia pertambangan, Muhammadiyah akan tetap dalam posisi moderat. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *