Hadiri Tabligh Akbar di Tuban, Haedar Nashir Resmikan Tiga Bangunan Milik PDM

  • Bagikan
LAYANI PERS: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat menghadiri Tabligh Akbar sekaligus meresmikan tiga bangunan milik PD Muhammadiyah Tuban, pada Sabtu (19/10).

INDOSatu.co – TUBAN – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ke Tuban, Jawa Timur. Di Bumi Wali tersebut, Haedar meresmikan tiga bangunan sekaligus, yakni STIE Muhammadiyah Tuban, Masjid At thariq, dan Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban. Acara peresmian itu dikemas dalam Tabligh Akbar yang digelar di halaman Masjid At thariq, di Kompleks STIE Muhammadiyah Tuban Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban, Sabtu (19/10).

Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua PD Muhammadiyah Drs. Masrukin, M.A.; Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr. dr. Sukadiono, M.M; Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si.; Ketua DPRD Tuban Sugiantoro, Pimpinan Ranting Kampung Pandan Cabang Istimewa Malaysia, dan beberapa kepala dinas di lingkungan Pemkab Tuban.

Diawali dengan sambutan Ketua PD Muhammadiyah Tuban, Drs. Masrukin, M.A., menyampaikan bahwa, selain menyelesaikan tiga bangunan yang diresmikan sekarang, saat ini PDM Tuban tengah membangun SD Muhammadiyah di Kerek, juga membangun Rumah Sakit di Kecamatan Rengel yang rencananya 10 bulan lagi siap untuk ditempati. Karena itu, dia berharap PP Muhammadiyah untuk memberi arahan kepada PDM Tuban, termasuk menghadapi perpolitikan di Pilkada.

Baca juga :   Peluang Pencalonan Hanya Mas Lindra, Ini Tanggapan Elit Parpol di Tuban...

Sedangkan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur Dr. dr. Sukadiono menyampaikan bahwa, pembangunan kampus STIE Muhammadiyah Tuban dibantu langsung oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat, bahkan para pimpinan Majelis Diktilitbang urunan secara pribadi untuk memberi beasiswa kepada para mahasiswa STIE. Selain itu, juga penarikan kontribusi dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Jawa Timur. Sukadiono juga mengungkapkan, Pemprov Jawa Timur telah menyalurkan melalui PW Muhammadiyah Jatim sebesar Rp  2.5 miliar untuk pembangunan.

“Saat ini, prodi di kampus ini sudah terakreditasi, dan secepatnya akreditasi institusi,” ungkap Sukadiono yang juga Rektor UM Surabaya ini.

Sementara itu, dalam pidatonya Haedar Nashir, yang juga mengisi acara Tabligh Akbar tersebut, menyampaikan bahwa, PDM tTuban idak perlu berkecil hati, meski merasa tertinggal. Di tengah ketertinggalan itu, ternyata mampu menyelesaikan dan meresmikan tiga bangunan, itu merupakan hal yang luar biasa.

Baca juga :   Bupati Lamongan Fasilitasi 27 Pasangan Ikuti Isbat Nikah Terpadu 2024

“Tidak apa merasa tertinggal, supaya punya semangat untuk mengejar ketertinggalan,” ungkap Guru Besar Ilmu Sosiologi itu.

Haedar mengungkappkan 112 tahun yang lalu, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan ketika membangun persyarikatan tersebut juga dalam susah payah, bahkan diremehkan berbagai pihak. Namun apa yang terjadi, sekarang organisasi tersebut punya 167 Perguruan Tinggi, bahkan ada yang masuk 10 besar terbaik di Indonesia.

Haedar menambahkan, selain ibadah mahdhoh yang harus dilakukan sebagai seorang Muslim seperti shalat, zakat, dan lain-lain, warga Muhammadiyah juga menggeloraan ibadah ghoiru mahdhoh, termasuk urusan duniawi, seperti membangun perekonomian, mengelola pertambangan emas, tambang nikel, dan sebagainya.

“Jika bukan kita yang mengelola, masak mau dikelola orang-orang yang zalim, misalnya, orang-orang yang mau memperkaya diri sendiri,” terang Haedar.

DIa juga menjelaskan bahwa, dalam teori oligarki, siapa yang mempengaruhi politik adalah menguasai ekonomi. Dia bersyukur saat ini dalam pembangunan Muhammadiyah sudah bisa membangun secara mandiri, adapun bantuan dari pemerintah itu karena pemerintah percaya bahwa Muhammadiyah mampu mengelolanya.

Baca juga :   Purna Paskibraka, Dikukuhkan Duta Pancasila Lamongan, Diminta Jadi Garda Terdepan Indonesia

Menjawab pertanyaan ketua PDM /Tuban terkait perpolitikan, Haedar menyampaikan bahwa, boleh berperan, namun jangan terlibat dalam memberi dukungan atau menolak dukungan politik. Bentuk partisipasi Muhammadiyah adalah mengarahkan, memberi edukasi untuk memilih yang baik, bukan sebagai partisan.

Ditemui INDOSatu.co usai acara, Haedar menyampaikan saat ini dia telah meresmikan 3 bangunan dari PDM Tuban. Setelah dari Tuban, Haedar selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Lamongan. Di Kota Soto tersebut Haedar meresmikan tower Universitas Muhammadiyah (UMLA) 15  tingkat di Kompleks kampus setempat.

Ditanya adanya beberapa kader Muhammadiyah yang dipanggil menjadi calon menteri di pemerintahan Prabowo mendatang, Haedar menjawab terima kasih kepada Prabowo sebagai calon presiden terpilih.

“Kader Muhammadiyah telah menjadi menteri sejak zaman SPresiden Soekarno, banyak kader kita yang mewarnai kenegaraan, termasuk Jenderal Soedirman. bahkan Soekarno sendiri, ibu Fatmawati merupakan anggota Muhammadiyah,” ungkapnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *