INDOSatu.co – LAMONGAN – Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah merupakan momentum untuk intropeksi atau muhasabah diri guna menjadi pribadi yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes) saat menghadiri peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H, di Depan Masjid Agung Lamongan, Sabtu (13/7) malam.
“Kita juga terus bermuhasabah dan mengevaluasi diri. Mudah-mudahan kita ke depan ditambah keimanan serta ketakwaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tutur Pak Yes.
Selain itu, kata Pak Yes, tahun baru Islam menjadi harapan baru menyongsong tahun 1446 Hijriyah dengan penuh optimisme menambah kebaikan untuk keluarga, masyarakat, dan Allah SWT.
“Mari bersama-sama mengambil hikmah tahun baru Hijriyah. Kita juga terus berupaya semaksimal mungkin agar pembangunan bisa terlaksankan sebaik-baiknya,” ujar Pak Yes.
Sementara itu, Takmir Masjid Agung Lamongan Kyai M. Ma’shum Luthfillah menceritakan, letak Masjid Agung Lamongan yang berdekatan dengan Alun-Alun, Kantor Pemerintahan, Pendopo, serta Pasar menjadi gambaran kehidupan sosial masyarakat.
Pasalnya, desain warisan zaman Kerajaan Demak ini menjadi simbol sinergi antara ulama, umara, masyarakat, yang didukung perekonomian untuk kemaslahatan masyarakat Lamongan.
“Tidak ada artinya kalau kita mmeperingati berbagai peringatan, tapi tidak ada perubahan sama sekali pada diri kita, perilaku kita, pemikiran kita, dan lain sebaiknya. Mudah-mudahan sinergitas ulama, umara, masyarakat didukung ekonomi menjadi Lamongan baldatul thayibatun warobbun ghafur, Lamongan Megilan, Lamongan menuju kejayaan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kyai Ma’shum Luthfillah mengatakan, Takmir Masjid Lamongan terus berupaya berbenah diri menghadirkan program-program bermanfaat untuk umat. Mulai dari kajian sore dan subuh, Taman Pendidikan Alquran (TPA atau TPQ) Masjid Agung, hingga pelatihan tilawatil Quran.
Untuk memperdalam keilmuan pada peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, jamaah yang hadir mendapatkan tausiyah dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Madienah, Jombang, Kyai M. Najib Muhammad Al-Imam alias Gus Najib. (*)