Hadiri Ijtima Ulama di Babel, Jusuf Kalla: Jadi Pengusaha Itu Hukumnya Sunnah

  • Bagikan
BICARA EKONOMI UMAT: Mantan Wapres M. Jusuf Kalla (lima dari kiri) bersama pengurus MUI Pusat usai menghadiri Ijtima Ulama di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

INDOSatu.co – BANGKA BELITUNG – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 M. Jusuf Kalla mendorong kebangkitan ekonomi umat melalui pesantren dan masjid. Hal ini disampaikan JK, sapaan akrabnya, saat menghadiri Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII di Provinsi Bangka Belitung (Babel).

JK mengatakan, masjid dan pesantren bisa membangkitkan ekonomi umat dengan menciptakan para pengusaha baru untuk kemajuan umat. Terkait masalah ekonomi, umat Islam harus berpacu agar tidak tertinggal.

Menurut JK, hal ini sangat penting untuk mengejar ketertinggalan jarak dengan non Muslim di Indonesia. Padahal, kata dia, mayoritas penduduk Muslim di Indonesia adalah Muslim.

Baca juga :   Soal Xinyi dari China, Anthony: Pernyataan Menteri Bahlil Patut Diduga Bohong

“Islam mendorong ekonomi maju. Itu dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini para ulama memberikan dorongan supaya ini negeri ini tidak pincang,” kata JK dalam keterangannya di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Center, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (29/5).

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengingatkan, Nabi Muhammad SAW lebih lama menjadi pedagang dibanding menjadi Rasul. Artinya, menjadi pengusaha bagi umat Muslim hukummya adalah sunnah.

Baca juga :   Dirut Pertamina Segera Diganti Ahok? Pakar Kebijakan Publik: Rekam Jejak Ahok Tidak Positif

“Saya sering katakan, kita ini mempunyai sejarah panjang terkait ekonomi. Kejayaan Islam ada pada abad ke-10 dan ke-11. Kenapa maju? Tekonologi maju, pandangan para ulama dan mengajak generasi muda umat untuk banyak belajar dari para pengusaha di Indonesia yang mayoritas non Muslim.

Hal itu untuk bagaimana bertukar pikiran dan pengalaman. Juga kepentingan bersama untuk menjaga persatuan bangsa ini.

Baca juga :   Pandemi, PMI Bantu Masyarakat dan Pemerintah

“Bagaimana membangkitkan semangat umat lewat masjid, pesantren, mendorong menjadi pengusaha, berusaha bersama-sama kemajuan bersama,” ungkapnya.

JK hadir di Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII untuk mengisi Sidang Pleno IV dengan menyampaikan materi mengenai Relasi Hubungan Antar Agama dalam Konteks Hubungan Antar Bangsa.

Kegiatan Ijtima Ulama VIII ini mengangkat tema mengenai Fatwa: Panduan Keagamaan untuk Kemaslahatan Umat pada 28-31 Mei 2024. Kegiatan ini telah dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *