INDOSatu.co – LAMONGAN – Keluarga menjadi madrasah pertama dan utama pendidikan anak. Sebab, di dalam keluarga, berbagai masalah dapat diselesaikan, khusunya bagi tumbuh kembang anak sebagai pencegahan stunting.
“Dengan keluarga, bisa menyelesaikan semuanya. Tidak hanya stunting, tetapi juga menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam peringatan hari ulang tahun Darma Wanita Persatuan (DWP) ke-25, dan Hari Ibu ke-96, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Kamis (19/12).
Peringatan puncak HUT DWP Kabupaten Lamongan dan peringatan hari ibu tahun 2024 dikemas unik dan menyentuh. Para ibu-ibu istri ASN menampilkan drama kolosal yang mengangkat tema stunting.
Drama tersebut menceritakan dampak pernikahan dini yang dapat berakibat pada ketahanan keluarga, ketahanan ekonomi, serta ketahanan mental dan sosial. Dikemas secara komedi, sosialisasi stunting dapat mencuri perhatian para undangan.
“Tugas peran sebagai istri PNS atau ASN adalah untuk terus bisa mendampingi, mengiringi, men-support, mendorong, mengingatkan, mengajak para ibu-ibu lainnya, bahwa keluarga menjadi penting seperti yang disampaikan di dalam drama tadi,” ujar Pak Yes, sapaan akrabnya.
Terlebih, Pak Yes menceritakan, akhir-akhir ini media sosial dipenuhi dengan viralnya tiga Agus. Dari ketiga kisah Agus, netizen menjuluki Agus gila harta, Agus gila tahta, dan Agus gila wanita.
Tidak hanya itu, media sosial marak memberitakan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak kepada orang tua dan saudaranya. Karena itu, Pak Yes berharap, dari berbagai peristiwa yang terjadi, anggota DWP dapat menjadi pelopor menyosialisasikan ketahanan keluarga.
“Anak mempunyai pemikiran tersendiri. Komunikasi keluarga menjadi penting untuk menyiapkan generasi Indonesia emas. Semoga ibu-ibu darma wanita mengambil hikmah untuk mendorong kehidupan yang lebih baik, sekaligus menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045,” ucap Pak Yes.
Sementara itu, Psikolog asal Gresik, Riza Wahyuni menambahkan, pengasuhan orang tua menjadi tolak ukur keamanan dan keselamatan anak.
“Ibu-ibu tidak saya sarankan melihat TikTok, karena ada tiga media sosial yang tidak safety, yaitu TikTok, X, dan Telegram. Di medsos itu banyak pelaku kejahatan, jangan segala sesuatu itu di upload semuanya karena itu dapat membahayakan keluarga,” ucapnya.
Karena itu, Riza berpesan, anggota DWP yang merupakan istri kepala OPD maupun camat, dapat menguatkan perempuan Lamongan, khususnya yang ada di desa, mendampingi dan mendorong perkonomian keluarga di desa, serta penguatan sosial bagi ibu-ibu. (*)