INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro menggelar sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal dalam rangka menghadapi mandatory halal tahun 2024, Kegiatan tersebut didukung Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program Pengabdian Masyarakat Pemula.
Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Satgas Halal dari Kementrian Agama Bojonegoro. Sedangkan tujuan program itu untuk memberikan panduan dan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada creative economy center di Bojonegoro tentang pentingnya sertifikasi halal dalam meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang semakin ketat.
Ahmad Saifurriza Effasa, Ketua Pelaksana Progam Pengabdian kepada Masyarakat STIE Cendekia Bojonegoro mengaku bersyukur bisa menyelenggarakan acara tersebut degan baik. Kegiatan itu berkat dukungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.
Sertifikasi halal bukan hanya menjadi kewajiban hukum, kata Ahmad, menjadi faktor penting dalam memenangkan kepercayaan konsumen, apalagi tahun 2024, tepatnya pada 17 oktober, produk yang belum tersertifikasi halal tidak diizinkan untuk beredar di pasaran.
”Program ini jelas sangat membantu UMKM lokal memahami dan melaksanakan proses sertifikasi halal dengan lebih baik,” ungkap Ahmad Saifurriza Effasa INDOSatu.co, Sabtu (14/10).
Selama program ini berlangsung, peserta yang mengikuti adalah mereka para pemilik UMKM. Mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang persyaratan sertifikasi halal. Mulai dari pengajuan hingga proses audit dan pemeliharaan sertifikat.
Keberhasilan program ini juga berkat kontribusi narasumber dari Satgas Halal Bojonegoro, yaitu Ibu Samhati Hasan, yang memberikan wawasan berharga tentang langkah-langkah praktis yang harus diambil dalam memenuhi persyaratan halal.
Program Pengabdian Masyarakat Pemula yang diinisiasi oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah dapat membantu perguruan tinggi, seperti STIE Cendekia Bojonegoro berperan aktif dalam pengembangan masyarakat lokal. Program ini tidak hanya mendukung kelancaran program, tetapi juga membantu menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi UMKM di Bojonegoro.
Dalam semangat kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas bisnis lokal, program sosialisasi dan pendampingan sertifikasi halal ini menjadi contoh yang baik tentang bagaimana sinergi dapat membawa manfaat konkret bagi perkembangan UMKM. (*)