Habaib dan Puluhan PAC Kubu Mbah Naryo Rapatkan Barisan

  • Bagikan
TUNGGU PERKEMBANGAN: Para habaib dan kyai pemangku ponpes pendukung Mbah Naryo menggelar pertemuan di salah ponpes di Kendal, Dander, Bojonegoro.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Kubu Sunaryo Abumain (Mbah Naryo) terus merapatkan barisan. Mereka menggelar pertemuan di sebuah ponpes di Brenggolo, Kalitidu, terkait perkembangan terkini terkait hasil tim formatur pasca Muscab ke-IX PPP Bojonegoro yang kabarnya kembali menunjuk Choirul Anam sebagai ketua DPC PPP Bojonegoro. Tak hanya di Brenggolo, mereka juga menggelar pertemuan dari satu ponpes ke ponpes lainnya.

“Kami memang masih melihat perkembangan dan kondisi mutakhir di PPP pasca muscab belum lama ini,” kata Mbah Naryo, panggilan Sunaryo Abumain kepada INDOSatu.co, Sabtu (11/12).

Mbah Naryo mengungkapkan belum lama ini, puluhan PAC yang mendukungnya memang belum sikap terkait konflik PPP. Bukan hanya itu. Para habaib dan kyai juga menunggu titah Mbah Naryo, apa yang harus dilakukan ke depannya.

Baca juga :   Tahfidz 30 Juz, Yuhronur: Akan Diberi Beasiswa ke S-2

“Jadi, saya minta bersabar dan tunggu perkembangan dulu. Insya Allah DPP PPP akan bijak menyikapi aspirasi di arus bawah,” kata dia.

Dalam pertemuan yang digelar secara maraton itu, ungkap Mbah Naryo, puluhan ketua PAC itu justru mempertanyakan administrasi keuangan selama kepemimpinan Choirul Anam. Sebab diduga, kata dia, banyak penggunaan keuangan partai yang pertanggungjawabannya disangsikan.

Berdasarkan inventarisasi yang dilakukan PAC PPP, diduga terjadi penyelewengan keuangan partai, dan para ketua PAC menengarai tidak adanya pertanggungjawaban keuangan partai mulai 2016 sampai 2021.

“Itu kesimpulannya. Laporan keuangan di partai itu bersifat lex specialis yang harus dipertanggungjawabkan dalam Muscab DPC PPP. Dan PAC PPP harus tahu pendapatan dan penggunaannya bagaimana?,” ujar Mbah Naryo.

Baca juga :   Jelang Pemilu 2024, PPP Bojonegoro Mulai Panasi Mesin Politik di Tingkat Akar Rumput

Yang ditanyakan puluhan PAC PPP itu, kata Mbah Naryo, dapat uang dan sumber dari mana?, jumlahnya berapa?,
dikeluarkan berapa?, untuk apa? Dan kalau masih sisa maupun kurang, juga berapa? Mengapa itu ditanyakan puluhan para PAC PPP, kata dia, karena selama ini pertanggungjawabannya tidak pernah transparan. Termasuk, kata dia, anggaran rutin iuran anggota fraksi dan bantuan rutin parpol dari APBD.

“Malahan kompensasi bakal calon cabup dan cawabup, yang masuk miliaran, terus pertanggungjawabannya bagaimana, itu juga menjadi masalah yang perlu diketahui ke seluruh kader di bawah,” kata Mbah Naryo.

Baca juga :   Jelang Resepsi Satu Abad NU, PPP Bojonegoro Instruksikan Kader Hadir ke Sidoarjo

Selain puluhan PAC, Mbah Naryo selama ini memang mendapat dukungan dari para habaib dan kyai pemangku pondok pesantren. Mereka punya basis dukungan yang besar di tingkat akar rumput.

Karena itu, harus ada jalan tengah terbaik untuk menyikapi polemik PPP Bojonegoro pasca Muscab. Jika salah mengelola dan menyelesaikan konflik, bisa jadi PPP akan ditinggalkan basis pendukungnya, yang sebagian besar dari pondok pesantren.

“Jadi, saya tidak mau berandai-andai apa yang akan terjadi ke depannya,” kata Mbah Naryo.

Seperti diberitakan, tim formatur hasil Muscab ke-IX PPP Bojonegoro kabarnya menunjuk kembali Chiorul Anam. Kini, penunjukkan Choirul itu tinggal SK dari DPP PPP. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *