INDOSatu.co – BOJONEGORO – Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) 2023 akan segera digelar kembali di tahun ini dengan mendatangkan ratusan delegasi dari beberapa negara asing, yakni India, Slovenia, Uzbekistan, dan Mexico. Juga perwakilan dari Indonesia, yakni kolaborasi antara Bojonegoro dengan Rampoe Aceh. Event ini akan dimulai pada Sabtu hingga Rabu (22-26/7) mendatang.
Budiyanto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyampaikan bahwa, Bojonegoro sudah tergabung dalam agenda Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) sejak tahun 2019 lalu. CIOFF sendiri merupakan suatu organisasi internasional non pemerintah dibawah naungan UNESCO yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian rakyat.
“Sebetulnya mulai dari tahun 2019 sampai tahun 2023 kita masih dijadwalkan rutin oleh CIOFF.” kata Budiyanto dalam Konferensi Pers di Gedung Pusat Informasi Publik (PIP), Bojonegoro, Jumat (21/7).
Sebelumnya, event ini sudah pernah digelar di Bojonegoro pada tahun 2019, namun tidak berlanjut di tahun berikutnya karena pandemi Covid-19 di tahun 2020 hingga awal 2022. Dan kembali dilaksanakan lagi pada tahun ini. Dia juga mengatakan bahwa, di Indonesia sudah ada 8 daerah yang mengikuti agenda dari CIOFF ini, salah satunya adalah Bojonegoro.
Menurut Budiyanto, event internasional ini bertujuan untuk pemberdayaan terhadap para pelaku seni, khususnya di Kabupaten Bojonegoro agar bisa berkarya di luar daerah maupun luar negeri.
Yang kedua, bertujuan untuk menjadikan event ini sebagai seni budaya untuk sarana kebangkitan ekonomi rakyat, baik pelaku ekonomi kreatif maupun pelaku ekonomi lainnya yang diharapkan agar bisa bangkit.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik, lebih semarak, bisa melibatkan berbagai unsur dalam rangka untuk mempromosikan mengenalkan potensi seni budaya, pariwisata, ekonomi kreatif maupun potensi yang lain yang ada di Bojonegoro pada dunia luar,” tutur Budiyanto.
Budiyanto juga memaparkan jadwal rundown acara yang akan dimulai besok pagi Sabtu (22/7) dengan agenda Countries Parade, tepat di Jalan Mas Tumapel. Dirinya sangat berharap dan berupaya agar kesenian lokal di Bojonegoro bisa berkembang dan bisa dikenal oleh masyarakat luas.
“Sehingga, produk kita sudah dikenal di luar daerah. Sering kita pamerkan dan kita tampilkan juga, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), taman budaya, dan di forum yang lain. Mudah-mudahan besok bisa lancar, meriah, dan masyarakat bisa mengenal kesenian dan kebudayaan dari festival ini. Mudah mudahan pergelaran wayang Thengul ini menjadikan kita punya ikon, karena Thengul ini hanya Bojonegoro saja yang punya.” pungkas Budiyanto. (*)