INDOSatu.co – JAKARTA – Hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) Haji DPR terus mengalami kemajuan. Hari ini, Senin (2/9) Pansus Haji menggelar rapat bersama Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) atau biro travel haji.
Tujuan rapat bersama itu untuk menyelidiki pengalihan kuota haji tambahan yang menjadi fokus Pansus Haji DPR. Karena dalam pengalihan kuota itu, Pansus mengindikasikan terjadi penyimpangan. Rapat menjadi perhatian kalangan pers karena digelar secara tertutup. Tidak seperti biasa rapat digelar secara terbuka.
Wisnu Wijaya, anggota Pansus Haji dari PKS menyatakan, pansus menggelar rapat bersama Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dilakukan tertutup sebagai salah satu strategi untuk mendorong keterbukaan para saksi dalam menyampaikan keterangan terhadap pansus.
“Kedudukan para saksi yang kami datangkan saat ini, yaitu para biro travel haji khusus sejatinya memiliki isu relasi kuasa dalam konteks penyelenggaraan haji khusus,” kata Wisnu kepada wartawan, Senin (2/9).
Wisnu menilai, pihak biro travel memiliki peran penting dalam menguak keterangan. Dia pun mengaku memahami adanya potensi tekanan terhadap pihak saksi ketika menyampaikan keterangan secara terbuka, sehingga diputuskan rapat Pansus dengan biro travel haji digelar tertutup.
“Mereka bukan policy maker, tetapi policy doer atau pelaksana. Kendati begitu, posisi mereka cukup penting sebagai saksi kunci yang diduga turut terdampak akibat dari kebijakan pengalihan kuota haji tambahan ini,” ujar Wisnu.
Keterangan dari pemilik travel sangat penting untuk kepentingan verifikasi sekaligus mengonfirmasi sejumlah dokumen dan keterangan yang sudah diberikan oleh para saksi terdahulu, khususnya saksi dari unsur Kemenag.
”Makanya kita crosschek, dengan data-data yang sudah Pansus dalami,” ujarnya.
Wisnu mengatakan, pihaknya memahami bahwa selama dua pekan terakhir ini ada tekanan yang cukup hebat, sehingga berpengaruh pada kondisi psikis saksi terdahulu dan dikhawatirkan berpengaruh juga terhadap kelanjutan proses penyelidikan oleh pansus.
“Karena itu, guna menanggulangi tantangan penyelidikan tersebut, pansus berinisiatif mengadakan rapat secara tertutup. Agar secara psikis, para saksi merasa nyaman, sehingga bisa menyampaikan keterangan secara lugas dan apa adanya,” tandasnya. (*)