INDOSatu.co – BOJONEGORO – Kegiatan calon bupati (cabup) Bojonegoro nomor urut 01, Teguh Haryono makin hari semakin padat saja. Betapa tidak, sejak resmi dicalonkan sebagai cabup dalam Pilkada Bojonegoro 2024, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu tak pernah berhenti.
Misalnya yang terjadi pada Ahad (11/11) malam, cabup kelahiran Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem itu berkolaborasi bersama para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Bojonegoro Bersatu (PMB) menggelar pentas kesenian Oklik. Pagelaran seni Oklik itu sekaligus menunjukkan kepada khalayak, bahwa cabup Teguh sangat mencintai seni dan budaya asli Bojonegoro.
Oklik merupakan seni musik tradisional dengan peralatan kentongan dari bambu yang dilobangi dimainkan para relawan di kecamatan. Menariknya, kegiatan pentas seni itu digelar serentak di delapan kecamatan. yakni Kecamatan Bojonegoro, Trucuk, Kapas, Sumberrejo, Sugihwaras, Kedungadem, Balen dan Kalitidu. Di masing-masing kecamatan itu, warga setempat berjubel memenuhi jalan melihat dari dekat tontotan gratis dari paslon Teguh-Farida itu.
Dengan kegiatan gelaran Oklik tersebut, juga menunjukkan bahwa pasangan calon Teguh Haryono-Farida Hidayati sudah mengakar dengan warga Bojonegoro. Suksesnya pelaksanaan pentas seni Oklik sekaligus menjadi bukti bahwa cabup putra daerah itu telah mendapat dukungan publik Bojonegoro yang tidak bisa dianggap sebelah mata.
Farhan Ulil, selaku koordinator Pemuda Bojonegoro Bersatu (PMB) menyampaikan, bahwa pentas seni Oklik dilaksanakan untuk memperingati Hari Pahlawan. Kegiatan tersebut langsung diinisiasi oleh cabup Teguh Haryono.
Bukan hanya itu. Gelaran pentas seni Oklik itu sebagai wujud rasa terima kasih cabup Teguh kepada para pejuang dan pahlawan kemerdekaan, yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk negara Indonesia.
“Kegiatan ini murni inisiatif Pak Teguh, sekaligus sebagai upaya penghormatan kepada para pahlawan serta melestarikan kesenian tradisional khas Bojonegoro,” ujar Ulil.
Semangat Teguh-Farida dalam melestarikan kesenian ini, kata Ulil, patut mendapat apresiasi. Ketika banyak orang memiliki kesibukan dan kegiatan, Teguh-Farida justru menguri-uri seni budaya asli Bojonegoro agar tetap lestari.
”Ini adalah bentuk perhatian paslon Teguh-Farida yang sangat merakyat, sesuai dengan slogan Teguh-Farida, Luwih Gemati,” tambahnya.
Sementara itu, Teguh Haryono hadir langsung di salah satu lokasi kegiatan, yakni di Desa Bakalan Kecamatan Kapas mengucapkan banyak terima kasih atas atensi warga, terutama para pemuda di delapan kecamatan yang secara serentak mengikuti kegiatan pentas seni Oklik tersebut.
”Keterlibatan dan dukungan masyarakat memiliki arti penting untuk membangun Bojonegoro lima tahun ke depan. Karena itu, saya akan selalu melibatkan masyarakat jika diamanahi warga Bojonegoro ke depannya,” kata pemegang gelar Doktor dari Universitas Pertahanan (Unhan). Jakarta ini.
Cabup Teguh juga menyampaikan tentang pentingnya menghargai jasa para pahlawan dan juga melestarikan kesenian Oklik. “Oklik memiliki cerita perjuangan melawan penjajah Belanda. Dan ini adalah bagian dalam mempertahankan kebudayaan melalui Oklik,” pungkasnya.
Harapannya, kata Teguh, dengan digelar pentas seni Oklik secara bersamaan menandakan bahwa, perjuangan yang dilakukan secara bersama-sama akan mendapat hasil yang baik. Bagi cabup Teguh, dukungan masyarakat Bojonegoro sangat diharapkan demi membangun Bojonegoro lima tahun ke depan.
”Karena tanpa dukungan dari warga Bojonegoro, pasangan Teguh-Farida tidak berarti apa-apa,” kata alumni SMPP (sekarang SMAN 2 Bojonegoro, Red) itu.
Karena itu, spirit berjuang untuk keutuhan bangsa inilah yang harus digagas oleh anak muda. “Anak muda harus kreatif, produktif dan energik. Kami akan selalu melibatkan para pemuda dan masyarakat dalam membangun Bojonegoro. Ini cita-cita dan harapan besar saya,” pungkas cabup Teguh. (*)