Gelar Lamongan Exportiva 2024, Bupati Yuhronur Proyeksikan Peluang Ekspor Meningkat

  • Bagikan
EKPOR TERTINGGI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (kiri) menerima penjelasan dari salah satu pemilik stand pada Lamongan Exportiva 2024 di Lamongan Sport Center, Rabu (5/6) malam.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Lamongan Exportiva 2024 resmi dibuka oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Lamongan Sport Center, Rabu (5/6) malam. Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari kedepan itu (5-9 Juni 2024) memiliki tujuan utama, yakni meningkatkan peluang ekspor produk unggulan Lamongan.

“Digelarnya kegiatan ini memiliki tujuan utama membuka peluang ekspor bagi industriawan di Kabupaten Lamongan. Selain itu, juga sebagai ajang untuk saling memotivasi antar pelaku usaha masing-masing,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat memberikan pengarahan.

Tercatat, pada tahun 2023 nilai ekspor Kabupaten Lamongan mencapai Rp 96 triliun. Capaian tersebut mendapatkan dan penghargaan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, sebagai daerah dengan nilai ekspor tinggi.

Baca juga :   Lamongan Gelar Branding Daerah Penghasil Ikan dengan Festival Pindang Megilan

“Kegiatan ekspor tentu sangat menunjang kesejahteraan industri. Yangmana keberhasilan tersebut juga akan membawa dampak positif pada pertumbuhan ekonomi para pelaku industri di Kabupaten Lamongan,” kata orang nomor satu di Kota Soto itu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengatakan bahwa, komiditi penyumbang nilai pemasaran yang besar ialah hasil perikanan, produk alas kaki, plastik dan hasil hutan. Pada gelombang pertama ekspor tahun 2024, sebanyak 8 ton komoditi ikan tengiri dan tuna berhasil diekspor ke Thailand.

Baca juga :   Ratusan SOTH dan Selantang Diwisuda, Bupati Yuhronur Minta agar Tetap Produktif

“Potensi perikanan yang dimiliki Lamongan akan dikelola dengan baik, tentu berkat kolaborasi bersama seluruh perusahaan. Pada gelombang pertama sudah 8 ton yang berhasil kami ekspor, semoga jumlahnya akan terus bertambah,” jelas Anang.

Tidak hanya itu. Industri kecil menengah (IKM) yang ada di Lamongan terus aktif dan bertambah, khususnya di bidang makanan dan minuman (mamin). Dari total IKM yang ada di Lamongan, yakni 18 ribu, 50 persen diantaranya bergerak di bidang mamin. Menurut Anang, kondisi terkini pada pelaku IKM mamin cenderung meningkat, karena permintaan selalu stabil.

Menyikapi fenomena tersebut, kata Anang, pendampingan oleh Disperindag Kabupaten Lamongan juga akan terus digencarkan, saat ini yang menjadi tantangan pelaku IKM ialah keterbatasan jaringan dan keterbatasan adaptasi dengan teknologi.

Baca juga :   Optimistis Tanam Lebih Cepat, Petani Lamongan Nikmati Gebyar Diskon Pupuk Non-Subsidi

“Produk unggulan dari IKM ini semakin banyak yang berhasil masuk ke pasar modern. Namun Disperindag juga terus mendampingi,” kata Anang.

Selama lima hari kedepan, Lamongan Eksportiva akan menampilkan 120 stan yang memamerkan perusahaan industri pendukung ekspor, UMKM naik kelas, layanan ekspor dan P3DN, sosialisasi 11 program prioritas Lamongan, perbankan dan lembaga layanan, perusahaan nasional multi produk, aneka kuliner, hingga wahana hiburan dan permainan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *