INDOSatu.co – LAMONGAN – Berkomitmen meningkat kesejahteraan masyarakat di Lamongan, khususnya pada bidang perekonomian, Pemkab Lamongan, Jawa Timur terus menjalin kolaborasi bersama stakeholder melalui geliat kebangkitan UMKM.
Gairah UMKM terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Lamongan dapat dlihat dari angka indeks perekonomian yang terus meningkat dari kondisi terkontraksi hingga kembali reborn menjadi 5,56 persen
Menggandeng salah satu pondok pesantren peninggalan Walisongo yang masih eksis hingga saat ini, yakni Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Pemkab Lamongan menyebarkan syi’ar Islam sembari membangkitakan ekonomi masyarakat Lamongan.
Pada Ramadhan tahun lalu, misalnya. PP Sunan Drajat baru saja meresmikan Toserba yang dikelola oleh para santri, dan pada tahun 2023 yang juga pada momen menjelang Ramadhan, telah diresmikan Restoran Sunan Drajat, Kamis (16/3) di Restoran Sunan Drajat. Mendampingi peresmian yang dilakukan oleh Pengasuh PP Sunan Drajat Kyai Abdul Ghofur bersama Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki.
Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf menyatakan bahwa, kegiatan perekonomian yang dirintis PP Sunan Drajat ini beriringan dengan program prioritas Lamongan, yakni UMKM Naik Kelas dan Young Entrepreneur Success, karena selain mendukung kemajuan ekonomi masyarakat, juga diyakini akan mencetak wirausaha muda yang handal untuk masa depan.
“Ragam kegiatan perekonomian yang dirintis PP Sunan Drajat mulai dari bidang kuliner, fashion, sembako, mineral, dan lainnya dipastikan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi masyarakat. Dan tentunya juga akan mencetak wirausaha muda bertalenta, karena semua unit usaha dikelola oleh para santri di sini,” tutur orang nomor 2 di jajaran Pemkab Lamongan saat menyampaikan sambutan.
Pada kegiatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menegaskan bahwa, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh PP Sunan Drajat Lamongan, termasuk mendukung program Pemerintah Pusat dalam mendorong penguatan struktur ekonomi dengan cara mencetak minimal 4 juta wirausaha baru di Indonesia. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.
“Untuk mencetak wirausaha baru itu, membutuhkan role model. Kegiatan perekonomian yang dilakukan PP Sunan Drajat ini sudah termasuk sebagai inkubator dalam proses penyiapan wirausaha tangguh di masa depan, apalagi sistem pengelolaan di sini 100 persen melibatkan santri,” tegas Teten.
Kyai Ghofur juga menerangkan, bahwa aktifnya kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh PP Sunan Drajat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, karena sejak zaman Walisongo lalu, Sunan Drajat diamanahkan untuk mengelola perekonomian.
Restoran dengan 3 lantai dengan 12 tenant tersebut menyediakan menu makanan khas Lamongan hingga makanan khas Jepang. Hal itu bertujuan agar restoran ini dapat dikunjungi semua kalangan dari muda hingga lansia. Selain itu, sistem pemesanannya juga sudah dilengkapi kecanggihan teknologi transaksi card. (*)