INDOSatu.co – PEKALONGAN – Sekretaris Daerah Pekalongan M. Julian Akbar mengatakan, penanganan bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, difokuskan untuk rehabilitasi dan membuka akses jalan. Sebab, masih ada delapan dusun di empat desa masih terisolasi.
Cuaca buruk dan medan yang berat, mengalihkan proses pembukaan akses menuju sejumlah dusun di empat desa mengalami kesulitan. Sehingga, masih ada delapan dusun di empat desa di Kecamatan Petungkriyono tang terisolasi akibat longsor.
”Kita masih fokus untuk membuka akses jalan hingga masa darurat bencana berakhir 3 Februari mendatang,” Julian Akbar kepada wartawan, Selasa (28/1).
Setelah masa penyelamatan dan pencarian korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan dihentikan, lanjut Yulian Akbar, hingga batas waktu darurat bencana tim gabungan masih tetap melakukan penanganan terutama membuka akses jalan yang terputus akibat longsor terjadi Senin (20/1) malam.
Guna membuka akses jalan tersebut, menurut Yulian Akbar, sebanyak 10 alat berat dikerahkan dan sudah digunakan, yakni delapan alat berat menangani jalur ke arah Doro dan membuka jalan darurat serta dua alat berat ke Desa Yosorejo, Sawangronggo, dan Sangodadi yang masih terisolasi.
Selain akses jalan terputus akibat longsor dan tertutup material longsoran, ungkap Yulian Akbar, setidaknya ada 13 jembatan yang terputus di Kecamatan Petungkriyono tersebut, sehingga mengakibatkan ribuan jiwa delapan dusun di empat desa terisolasi, demikian juga hubungan transpotasi antar daerah dan kecamatan juga tidak tersambung.
Sejumlah akses jalan menuju ke Kecamatan Petungkriyono juga sempat terputus karena ambrolnya Jembatan Tembelan, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan akan membangun jembatan bailey. Demikian juga dari arah Kecamatan Doro juga terputus total akibat runtuhnya jembatan di Desa Kayupuring.
“Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan PU Pekalongan telah survei ke lokasi, sementara waktu akan buat jembatan bailey di sana agar akses kembali bisa dilalui dan untuk sementara waktu warga harus memutar melalui Daerah Banjarnegara hingga membutuhkan waktu perjalanan 3-4 jam,” pungkasnya. (*)