Fokus Rehabilitasi, Sekda Pekalongan: Delapan Dusun Masih Terisolasi

  • Bagikan
BUKA AKSES: Tim SAR Gabungan mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan untuk akibat longsor karena masih ada delapan dusun yang terisolasi.

INDOSatu.co – PEKALONGAN – Sekretaris Daerah Pekalongan M. Julian Akbar mengatakan, penanganan bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, difokuskan untuk rehabilitasi dan membuka akses jalan. Sebab, masih ada delapan dusun di empat desa masih terisolasi.

Hingga kini, di tengah guyuran hujan ratusan petugas dan sejumlah alat berat terus membuka akses jalan di beberapa desa di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, karena selain sebagian jajan mengalami longsor juga tertutup material longsoran serta belasan jembatan penghubung terputus.

Cuaca buruk dan medan yang berat, mengalihkan proses pembukaan akses menuju sejumlah dusun di empat desa mengalami kesulitan. Sehingga, masih ada delapan dusun di empat desa di Kecamatan Petungkriyono tang terisolasi akibat longsor.

Baca juga :   BBGRM 2023, Bupati Lamongan Ingin Ciptakan Momentum Pembangunan yang Merata

”Kita masih fokus untuk membuka akses jalan hingga masa darurat bencana berakhir 3 Februari mendatang,” Julian Akbar kepada wartawan, Selasa (28/1).

Setelah masa penyelamatan dan pencarian korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan dihentikan, lanjut Yulian Akbar, hingga batas waktu darurat bencana tim gabungan masih tetap melakukan penanganan terutama membuka akses jalan yang terputus akibat longsor terjadi Senin (20/1) malam.

Baca juga :   Musim dan Cuaca Mendukung, Luas Tanam Tembakau 2024 di Lamongan Meningkat

Guna membuka akses jalan tersebut, menurut Yulian Akbar, sebanyak 10 alat berat dikerahkan dan sudah digunakan, yakni delapan alat berat menangani jalur ke arah Doro dan membuka jalan darurat serta dua alat berat ke Desa Yosorejo, Sawangronggo, dan Sangodadi yang masih terisolasi.

Selain akses jalan terputus akibat longsor dan tertutup material longsoran, ungkap Yulian Akbar, setidaknya ada 13 jembatan yang terputus di Kecamatan Petungkriyono tersebut, sehingga mengakibatkan ribuan jiwa delapan dusun di empat desa terisolasi, demikian juga hubungan transpotasi antar daerah dan kecamatan juga tidak tersambung.

Baca juga :   Beber Kinerja 2024, Kapolres AKBP Oskar: Jumlah Pelaporan Kriminal Menurun

Sejumlah akses jalan menuju ke Kecamatan Petungkriyono juga sempat terputus karena ambrolnya Jembatan Tembelan, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Pekalongan akan membangun jembatan bailey. Demikian juga dari arah Kecamatan Doro juga terputus total akibat runtuhnya jembatan di Desa Kayupuring.

“Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan PU Pekalongan telah survei ke lokasi, sementara waktu akan buat jembatan bailey di sana agar akses kembali bisa dilalui dan untuk sementara waktu warga harus memutar melalui Daerah Banjarnegara hingga membutuhkan waktu perjalanan 3-4 jam,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *