INDOSatu.co – JAKARTA – Setelah gagal menyelundupkan agenda politik jahat tiga periode, Jokowi terpaksa memutar otak merancang dua calon presiden (Capres) boneka demi menghadang Anies Baswedan. Lucunya, Pilpres belum digelar, Jokowi dan Megawati saling berebut pengaruh.
”Hari-hari semakin seru, elektabilitas Anies makin melaju, sebaliknya Jokowi justru terjebak kebodohan dan ketakutan luar biasa. Bodoh lantaran drama politik ala petugas partai semakin terbongkar,” kata Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Sabtu (15/7).
Sementara di luar Istana, kata Faizal, saling berebut lapak antara loyalis Prabowo dan Ganjar, bikin Megawati dan PDIP tertunduk malu dan frustasi. Ganjar yang terlanjur diusung, pelan-pelan ditinggal Jokowi.
”Sungguh lika-liku perselingkuhan Prabowo-Jokowi, membuat Mega terbakar cemburu. Kok teganya si petugas partai menjalin cinta terlarang dengan Prabowo. Tentu sangat kurang ajar!,” kata Faizal.
Yang perlu dicermati, Prabowo kian asyik berdansa dengan Jokowi digelapnya gorong-gorong kekuasaan. Namun, pesta itu justru membuat rakyat waspada dan mawas diri, karena kedua si joli merancang pemufakatan jahat: Pemilu curang.
”Wajar rakyat curiga, sebab Jokowi sangat bernafsu memenangkan Prabowo melalui sokongan jaringan dan fasilitas kekuasaan. Agar kelak Jokowi turun dari singgasana, dia (Jokowi, Red) dan keluarganya bebas melenggang,” kata mantan aktivis Eksponen 98 ini.
Deal politik itu sudah beredar luas. Hampir satu dekade berkuasa secara semena-mena, lantas mau cuci tangan. Jahatnya modus politik tukar guling, bikin rakyat makin kencang teriak: Tangkap dan adili Jokowi.
”Ancaman rakyat itu sangat serius. Rakyat tak peduli siapapun kekasih gelap atau boneka yang diusung Istana. Yang menjadi fokus adalah melucuti kekuasaan Jokowi dengan segala rupa politik cawe-cawe,” beber Faizal.
Intinya, ungkap Faizal, makin kuatnya solidaritas mendukung Anies, bukan untuk berhadapan dengan Prabowo atau Ganjar. Tapi Pilpres kali ini menjadi arena pertarungan rakyat bersama Anies melawan praktik curang kekuasaan Jokowi.
Kalau rakyat sudah bersikap demikian, maka Pilpres bakal menjadi mendidih. Terlebih bila Jokowi makin terlibat jauh mengintervensi kedaulatan politik rakyat. ”Tentu berpotensi menyulut kemarahan rakyat dan pasti muncul juga gerakan people power!,” pungkas Faizal. (adi/red)