INDOSatu.co – BOJONEGORO – Kabupaten Bojonegoro kini memiliki destinasi wisata baru yang berada di tengah kota. Namanya mirip seperti salah satu jalan legendaris di Yogyakarta, yaitu Malioboro. Di Bojonegoro destinasi tersebut, orang sering menamai Maliogoro. Disebut demikian karena memang menurut para pengunjung, kawasan tersebut mirip seperti penampakan Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Destinasi itu sangat cukup ramai dikunjungi jika malam hari. Selain karena penataan tata ruang yang cukup baik, pemasangan lampu hias makin memperindah suasana jalan. Selain itu, banyak pedagang dan juga pemain hiburan di Malioboro-nya Jawa Timur ini.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Bojonegoro Budiyanto menjelaskan, bahwa sebetulnya taman di sepanjang Jalan MH Thamrin tersebut masih dalam tahap pemeliharaan. Dan dari dinas Disbudpar hanya membantu dalam penyelenggaraan dan mengkoordinasi SDM yang terdiri dari kelompok-kelompok pemuda dan kelurahan setempat. Termasuk ketika ada event dari, Didbudpar dapat membatu support dalam dekorasi dan hiburan.
“Kami dari Dinas Pariwisata (Disbudpar, Red) untuk taman tersebut membatu mengelola dan melakukan pengawasan agar sumber daya manusia (SDM)-nya tertib, dan ketika ada event tematik, kami juga mendukung dengan dekorasi dan hiburan,” tutur Budiyanto kepada INDOSatu.co, Sabtu (9/12).
Ia mengaku bahwa dulu daerah tersebut memang cukup sepi sebelum dibangun taman, namun sekarang sudah berbeda. Daerah di sepanjang Jalan MH Thamrin sekarang menjadi relatif lebih ramai, seperti pedagang setempat, pedagang kaki lima (PKL), seniman dan pengunjung.
“Itu menambah keramaian kota dan menambah kunjungan. Tapi yang penting dari pihak kami, bisa bekerja sama dengan kelompok setempat untuk selalu berkoordinasi agar tidak ada hal-hal negatif,” tambah Budiyanto.
Di dalam penyelenggaraan Wisata Maliogoro, selain dengan pengelola setempat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, yang meliputi Dinas Perhubungan, Cipta Karya, Dinas PU Marga, media dan lain sebagainya.
Budiyanto berharap, sebagai destinasi baru di Bojonegoro, Maliogoro menjadi ikon berbagai kunjungan-dan tempat berkumpul keluarga, baik dari warga lokal atau pun dari luar daerah Bojonegoro.
“Untuk tahun kedepan, setelah pemulihan dari Covid, Dinas Pariwisata berencana akan menyelenggarakan kegiatan, baik yang sifatnya event ataupun pendampingan/pemberdayaan di wisata-wisata yang dikelola pemerintah dan swasta. Tujuannya ya, untuk meningkatkan pelayanan, sarana prasarana dan keindahanya,” pungkas Budiyanto.
Sholikah, 34, salah satu warga Bojonegoro mengaku senang dan antusias dengan adanya wisata baru Maliogoro. Ia sering kali menghabiskan waktu sore hari di sana, baik sendiri atau pun bersama orang lain.
“Ramai banget kalau malam hari, apalagi kalau malam akhir pekan. Bahkan, bisa sampai macet di sepanjang jalan MH. Thamrin,” jelasnya saat di wawancarai di Maliogoro.
Ia juga menjelaskan bahwa kehadiran Maliogoro ini selain menjadi destinasi baru, juga sangat berdampak pada meningkatnya perekonomian warga sekitar dan juga para PKL.
“Sekarang banyak pedagang baru yang berjualan di sepanjang Jalan MH. Thamrin. Yang sebelumnya sepi, sekarang menjadi ramai dengan pedagang,” pungkasnya. (*)