INDOSatu.co – LAMONGAN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengunjungi beberapa sektor di Kabupaten Lamongan, Jumat (12/1) siang.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendukung pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Lamongan. Salah satunya ialah pemberdayaan nelayan, karena nelayan memiliki peran utama dalam mengelola potensi laut yang menjadi unggulan Lamongan.
“Saya senang sekali menghadiri acara petik laut ini, karena sama halnya dengan melihat kerja keras nelayan. Saya dan Pak Bupati hadir di sini untuk mendengarkan saran dan masukan langsung agar kesejahteraan nelayan semakin meningkat,” tutur Menko PMK Muhadjir saat melakukan dialog bersama nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong.
Disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bahwa Pemkab Lamongan juga memprioritaskan kesejahteraan nelayan, bahkan dimasukkan dalam program prioritas “Lumbung Pangan Nasional”.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes juga mengatakan, pemberdayaan nelayan oleh Pemkab Lamongan diwujudkan dengan pemberian bantuan BPJS ketenagakerjaan sebanyak enam belas ribu yang diserahkan kepada nelayan. Sedangkan untuk bantuan sarana dan prasarana tentu terus disalurkan kepada 17 Rukun Nelayan. Dan yang saat ini sedang diusulkan ialah cold storage, alat ini memang sangat dibutuhkan nelayan untuk menyimpan ikan agar bertahan lama.
“Dukungan kami terhadap kemajuan SDM dalam mengelola seluruh sektor memang menjadi prioritas utama. Selain memberikan pembekalan edukasi, Pemkab Lamongan juga terus mendampingi dan memberikan support berupa bantuan. Untuk potensi laut Lamongan menempati urutan nomor 2 di Jawa Timur, yakni 136 ribu ton di tahun 2023. Karena itu, kesejahteraan nelayan pasti diutamakan,” jelas Pak Yes dalam dialog bersama nelayan di TPI Brondong.
Guna mengatasi keluhan nelayan terkait BBM, Pak Yes menegaskan akan segera melakukan komunikasi dengan Dinas Kalautan dan Perikanan Lamongan, utamanya dalam membantu menangani surat rekomendasi pembelian BBM. Karena dari Pertamina melakukan perubahan regulasi pada distribusi BBM. Mengingat pentingnya BBM sebagai bahan pokok nelayan saat berlayar.
Selanjutnya, kunjungan dilakukan di KUD Minatani Kecamatan Brondong, koperasi yang sudah beroperasi sejak 1994 ini berhasil melakukan manajemen kerja sama dengan Pemkab Lamongan. Efektivitas kinerja KUD Minatani juga berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Lamongan.
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta kepada KUD Minatani agar bersinergi dengan Pemkab Lamongan tidak hanya dalam hal ekonomi. Melainkan membantu pemerataan penggunaan jaminan kesehatan untuk masyarakat agar meningkatkan nilai universal health coverage (UHC) Lamongan dan kesejahteraan masyarakat tentunya.
“Di Kabupaten Lamongan komitmen untuk menyejahterakan masyarakat sudah sangat bagus. Salah satunya memberikan jaminan kesehatan. Semoga kerja sama Pemkab dengan KUD Minatani bisa meluas tidak hanya di bidang ekonomi saja, melainkan bisa meningkatkan angka UHC Kabupaten Lamongan, sehingga capai angka 99 persen,” pinta Muhadjir.
Kunjungan juga dilakukan di sektor pendidikan, yakni di 2 pondok pesantren (Ponpes Karangasem Muhammadiyah Paciran dan Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran). Yang mana bertujuan untuk menguatkan pemberdayaan SDM di pondok pesantren, terutama dalam hal ekonomi.
“Saya mendengar kabar tentang perkembangan ponpes ini, ada beberapa hal yang harus kita rencanakan. Yang bertujuan untuk kemandirian ponpes itu sendiri,” kata Muhadjir.
Kegiatan tersebut disebut dengan mejelis ekonomi, yangmana selain dapat menciptakan kemandirian ponpes juga bisa bekerja sama dengan UKM dalam memasarkan produknya serta dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan dengan harga yang lebih murah.
”Jadi, kemandirian memang perlu ditingkatkan,” tutur Pak Menko PMK saat mengunjungi Ponpes Karangasem Muhammadiyah Paciran.
Guna mewujudkan majelis ekonomi, Pak Menko PMK mengajak para santri untuk mulai mengembangkan potensi mulai di bangku sekolah. Hal itu sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Wujud realisasi dari komitmen Kota Soto untuk memajukan SDM dapat dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2023 menempati angka 75,02, yang lebih unggul dari rata-rata Provinsi Jawa Timur dan Nasional. (*)