INDOSatu.co – BOJONEGORO – Dua wartawan di Bojonegoro menjadi korban pengeroyokan konvoi yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Dua wartawan yang melakukan tugas jurnalistik itu, yakni Misbahul Munir, jurnalis media siber JatimNow.com dan Mohamad Rizki, wartawan dari blokBojonegoro.com.
Menyikapi kejadian yang menimpa dua wartawan di Bojonegoro itu, Ketua Forum Jurnalis Televisi Bojonegoro (FJTB), Bambang Yulianto meminta agar aparat keamanan perlu hadir dan melakukan langkah-langkah persuasif.
Tindakan kekerasan berupa pengeroyokan yang dilakukan sejumlah peserta konvoi terhadap 2 orang jurnalis saat melakukan peliputan, kata dia, merupakan pelanggaran hukum. Dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya, wartawan dilindungi oleh undang-undang.
Eeng, sapaan akrab Bambang Yulianto, menceritakan bahwa, kejadian tersebut bermula saat kedua korban berusaha mengambil foto konvoi dan arak-arakan yang dilakukan oleh kelompok massa, di seputaran Bunderan Adipura, Kota Bojonegoro, Kamis (5/1) malam.
Mengetahui aksi konvoinya difoto, sejumlah massa langsung memukul dan menendang 2 jurnalis tersebut. Beruntung keduanya langsung lari untuk menyelamatkan diri dari amukan massa. Akibat kejadian tersebut, kedua korban mengalami luka memar di bagian wajah, dada, hingga perut.
Kabarnya, kedua korban saat ini sedang melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polres Bojonegoro, Jawa Timur. Bahkan, mereka kini telah menjalani visum untuk penanganan lebih lanjut. ”Ini masih visum,” kata Eeng.
“Aparat keamanan diharapkan mampu mengendalikan para peserta konvoi tersebut. Sehingga tidak sampai menimbulkan gangguan kamtibmas,” kata Eeng.
Berdasar informasi yang dihimpun FJTB di lapangan, sebelumnya juga telah terjadi insiden perkelahian di Desa Ngumpakdalem, Dander. Karena itu, menurut Eeng, kehadiran aparat keamanan sangat diperlukan. Sebab jika kejadian serupa tidak segera teratasi, dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi aparat keamanan.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad ketika dihubungi INDOsatu.co mengatakan, bahwa kasus pengeroyokan terhadap dua wartawan tersebut masih dalam proses. Kapolres menjamin akan menangani kasus tersebut secara profesional. ”Masih proses,” kata AKBP Muhammad singkat.
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar kasus tersebut tidak terulang kembali. Pihaknya akan terus meningkatkan Kamtibmas untuk menjaga ketentraman di tengah-tengah masyarakat. Petugas, kata Kapolres, akan melakukan langkah-langkah persuasif agar kejadian serupa tidak terulang.
”Saya meminta agar semua pihak ikut menjaga Bojonegoro tetap aman dan kondusif,” pungkas AKBP Muhammad. (adi/red)