INDOSatu.co – JAKARTA – Pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) pada Munas VII di Jakarta berlangsung dinamis dan dramatis. Sempat diwarnai ketegangan dan sabotase mati lampu hingga dua kali saat memasuki tahap pemilihan.
Tanda-tanda ketegangan itu mulai mencuat ketika pleno hasil sidang Komisi di hari kedua Munas, Sabtu, 22 Februari 2025, sekira pukul 19.00-21.00 WIB.
Dari penjelasan mengenai kronologi Munas, yang dihelat selama tiga hari, dari 21-23 Februari di Hotel Grand Sahid Jaya dengan tema “Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Kepentingan Nasional” itu, disebutkan pada pleno hasil sidang Komisi, terjadi perdebatan di pleno Komisi AD/ART terkait masa jabatan ketua umum (ketum) PB IKA-PMII, dimana sesuai keputusan sidang Komisi bahwa masa jabatan ketum dibatasi dua periode.
“Setelah perdebatan yang cukup dinamis, akhirnya pleno peserta Munas yang dipimpin Dr. Ngatawi al-Zastrouw selaku ketua SC, menyepakati pembatasan masa jabatan ketum dua periode saja, baik secara berturut-turut maupun jeda,” demikian disebutkan dalam kronologi terkait proses pemilihan ketum pada Munas VII IKA-PMII dari Sekretaris SC, Zainul Munasichin, Senin (24/2).
Kemudian memasuki Sidang Pleno Tatib Pemilihan pada pukul 21.00 WIB, kembali terjadi perdebatan terkait mekanisme pemilihan ketum. Akhirnya, tercapai kesepakatan pemilihan ketum dilakukan beberapa tahap. Pertama penjaringan bakal calon, kedua musyawarah mufakat antarcalon untuk menentukan ketum, dan ketiga pemilihan melalui mekanisme voting jika tidak tercapai mufakat diantara calon. Tatib pemilihan pun disahkan.
Pada pukul 23.00 WIB, sidang dilanjutkan dengan penjaringan bakal calon ketuam PB IKA-PMII. Pimpinan sidang mempersilakan peserta mengajukan nama-nama bakal calon. Beberapa Pengurus Wilayah mengusulkan nama-nama bakal calon secara terbuka, hingga kemudian muncul lima nama: Fathan Subchi, Nur Purnamasidi, Zaini Rahman, Ahmad Muqowam, dan Musahadi.
Lalu terjadi perdebatan terkait status persyaratan Ahmad Muqowam, dimana ia berstatus incumbent dua periode. Di dalam AD ART IKA-PMII yang baru disahkan, jabatan ketum PB IKA-PMII dibatasi hanya dua periode. Ahmad Muqowam sudah menjabat sebagai ketum PB IKA-PMII dua periode berturut, 2013-2018 dan 2018-2023 yang kemudian mengalami perpanjangan hingga Februari 2025.
Akhirnya, forum Munas menyepakati nama Ahmad Muqowam didrop dari bakal calon ketum PB IKA-PMII karena tidak memenuhi syarat. Maka tersisa empat nama: Fathan Subchi, Nur Purnamasidi, Zaini Rahman, Musahadi.
Dan untuk pengusulan nama baru tidak menemukan kesepakatan, karena beberapa nama muncul secara acak. Akhirnya pimpinan sidang memutuskan penjaringan bakal calon dilakukan secara voting. Dan peserta setuju. Suasana masih sangat kondusif.
Sekira pukul 23.30 WIB, pimpinan sidang Ngatawi al-Zastrouw, menskorsing sidang selama 15 menit untuk sterilisasi ruangan dan persiapan voting bakal calon ketum PB IKA-PMII.
Dan sekira pukul 00.30 WIB dinihari, Minggu, 23 Februari 2025, hampir satu jam pimpinan sidang tidak kunjung hadir di ruangan sidang pleno. Peserta sudah lama menunggu dan mulai resah.
Maka sekira pukul 00.35 WIB, panitia Munas VII IKA-PMII Zainul Munasichin selaku Sekretaris SC dan Nur Nadlifah selaku Sekretaris OC dibantu panitia kesekretariatan mulai mengabsen peserta Munas IKA-PMII dengan tujuan untuk mengatur peserta agar persidangan selanjutnya berlangsung tertib.
Kemudian pada pukul 00.40 WIB, ketika absensi peserta berjalan, Ketua OC, Sudarto masuk ke ruangan pleno, langsung ke podium dan meminta proses absensi dihentikan. Alasannya panitia belum siap. Tidak dijelaskan apanya yang tidak siap. Padahal secara teknis panitia di lapangan ready dan standby.
Pernyataan Ketua OC ini menuai reaksi protes dari mayoritas peserta, mereka meminta sidang untuk tetap dilanjutkan, karena semua berjalan dengan baik. Sudarto pun turun dari podium dan meninggalkan ruangan.
Mayoritas peserta meminta absensi peserta dilanjutkan sambil menunggu pimpinan sidang kembali ke ruangan agar bisa lebih cepat prosesnya, soalnya cukup banyak peserta yang sudah terlanjur membeli tiket pulang di hari Minggu pagi.
Hingga pukul 00.50 WIB, absensi peserta sampai ke zona Jawa, dengan peserta dari Jawa Barat. Saat itulah, Ahmad Muqowam (Ketua Umum PB IKA-PMII dua periode lebih), yang namanya didrop dari daftar bakal calon ketum, masuk ke ruangan.
Duduk di kursi di sebelah Zainul Munasichin, ia mengatakan ingin bicara sambil melempar microphone ke meja sidang. Zainul kemudian menghentikan absensi dan menyampaikan ke forum bahwa Ketua Umum ingin menyampaikan beberapa hal ke peserta.
Ahmad Muqowam naik ke podium dan mengambil keputusan sepihak menghentikan forum, serta meminta untuk dilanjutkan besok pagi tanpa ada alasan. Tanpa ada dialog dan diskusi, Muqowam turun dari podium dan meninggalkan ruangan sidang begitu saja.
Sikap tidak gentlement Ahmad Muqowam itu memicu reaksi keras dari mayoritas peserta. Mereka meminta sidang tetap dilanjutkan karena quorum terpenuhi, peserta Munas masih utuh, dan banyak diantara mereka harus kembali ke daerah pagi harinya.
Bersamaan dengan Muqowam turun dari podium, lampu ruangan sidang tiba-tiba mati total. Peserta semakin marah, karena sangat terlihat ada unsur kesengajaan untuk mensabotase Munas.
Di tengah ruangan yang gelap gulita tersebut, peserta tidak menyerah. Mereka menyalakan flash HP masing-masing dan meminta siding dilanjutkan.
Waktu menunjukkan pukul 01.35 WIB, Ketua PW IKA-PMII Jawa Timur, Thoriqul Haq didampingi para ketua pengurus wilayah maju ke meja sidang, meminta pendapat peserta bagaimana kelanjutan sidang.
Mayoritas peserta kompak minta sidang dilanjutkan. Thoriq kemudian meminta pendapat peserta Munas bagaimana dengan pimpinan sidang yang sampai dinihari tidak muncul? Mayoritas peserta minta untuk diambil alih.
Para Ketua PW IKA-PMII bermusyawarah dan mengusulkan Ketua PW IKA-PMII Jawa Timur, Thoriqul Haq untuk menjadi pimpinan sidang didampingi beberapa ketua pengurus wilayah dari zona yang berbeda. Thoriq meminta persetujuan ke forum apakah pimpinan sidang diterima? Peserta kompak menerima.
Selanjutnya atas nama pimpinan sidang, Thoriq meminta persetujuan kepada peserta apakah sidang pleno pemilihan ketum PB IKA-PMII dapat dilanjutkan? Peserta koor menjawab setuju. Pimpinan Sidang kemudian mencabut skorsing dan melanjutkan persidangan dengan agenda penjaringan bakal calon ketum PB IKA-PMII. Sidang berjalan dengan khidmat walaupun di tengah suasana gelap gulita, dibantu penerangan lampu flash telepon selular para peserta Munas.
Ketika waktu menunjukkan pukul 01.40 WIB, di saat pimpinan sidang mulai merapikan peserta, tiba-tiba ada sekitar lima orang entah datangnya dari mana, berteriak-teriak meminta sidang dihentikan dan merangsek ke meja sidang. Memukul meja, membanting gelas, dan membuat keributan di depan pimpinan sidang. Forum gaduh. Beberapa peserta kemudian mengamankan para perusuh tersebut dan menggiringnya keluar ruang sidang.
Beberapa peserta Munas dari wilayah dan cabang menghadirkan Sekjen PB IKA-PMII Hanif Dhakiri ke ruang sidang. Ia menugaskan panitia yang bertahan untuk melobi pihak hotel agar menghidupkan lampu. Di tengah kegelapan ia berembug dengan beberapa ketua wilayah di depan panggung, sambil menunggu pihak hotel menyalakan lampu. Suasana lebih kondusif dan mayoritas peserta bertahan di ruang sidang.
Tim Panitia yang masih bertahan berhasil melobi manajer hotel untuk menghidupkan kembali lampu ruangan sidang. Sidang dilanjutkan kembali oleh pimpinan sidang dengan lampu penerangan penuh. Suasana kondusif dan mayoritas peserta masih bertahan di ruangan.
Sekira pukul 02.30 WIB, lampu ruangan menyala. Hanif Dhakiri selaku Sekjen PB IKA-PMII menyampaikan beberapa patah kata dan menanyakan apa mau peserta, yang dijawab kompak peserta ingin melanjutkan persidangan.
Di depan forum, Hanif kemudian menelepon Ahmad Muqowam, menyampaikan keinginan peserta untuk melanjutkan sidang, serta meminta Muqowam sebagai penanggung jawab Munas untuk hadir di forum dan bertanggung jawab untuk mengatasi keadaan.
Namun, Muqowam menolak untuk hadir di forum dan melepaskan tanggung jawab. Ia malah meminta agar siding dilanjutkan besok, tidak peduli aspirasi mayoritas peserta yang menghendaki sidang dilanjutkan.
Hanif menyampaikan hasil pembicaraan telepon dengan Muqowam kepada peserta Munas dan meminta tanggapan mereka. Peserta bulat meminta agar sidang dilanjutkan. Kedaulatan peserta Munas telah berbicara, akhirnya Hanif selaku Sekjen PB IKA-PMII menyerahkan forum kembali kepada Pimpinan Sidang yang telah dipilih dari, oleh, dan untuk peserta mewakili zona wilayah.
Sidang berlanjut dipimpin oleh pimpinan sidang yang disepakati, yaitu Thoriqul Haq (Ketua PW IKA-PMII Jawa Timur), didampingi beberapa Ketua PW dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.
Forum sidang baru akan dimulai, namun lampu tiba-tiba mati lagi. Sekjen PB IKA-PMII Hanif Dhakiri yang standby di lokasi meminta seseorang untuk melobi kembali pihak hotel, tetapi ternyata Manajer Hotel sudah menghilang. Hanif menelepon pemilik hotel tetapi tidak terangkat.
Sabotase kedua terjadi. Ruangan gelap gulita. Peserta Munas secara spontan menyalakan lampu flash di telepon seluler masing-masing. Persidangan terus berlanjut secara tertib. Pimpinan sidang memanggil para pengurus PB IKA-PMII yang ada di lokasi untuk ke depan panggung. Sekjen Hanif Dhakiri didampingi beberapa pengurus PB IKA-PMII berkumpul di depan mendampingi forum persidangan.
Dan sekira pukul 03.15 WIB, sidang dilanjutkan dengan Pimpinan Sidang yang dipilih mewakili lima zona: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur, yaitu: Thoriqul Haq sebagai ketua, Mukhlis Yakub sebagai sekretaris, dan tiga anggota terdiri Suparlan, Muhlis Hasim, dan Marwan Zainudin.
Sebelum dimulai penjaringan bakal calon, dilakukan pendemisioneran PB IKA-PMII. Pimpinan sidang memanggil seluruh pengurus PB IKA-PMII yang hadir untuk maju ke depan. Sekjen Hanif Dhakiri, didamping semua pengurus PB IKA-PMII yang hadir ke depan dan dinyatakan demisioner oleh Pimpinan Sidang, Thoriqul Haq. Berita acara demisioner ditandatangani.
Selanjutnya, sekira pukul 03.20 WIB, sidang dilanjutkan dengan penjaringan bakal calon ketum PB IKA-PMII. Disepakati dengan voting terbuka. Pimpinan sidang memanggil Ketua PW bersama Ketua PC per provinsi dan ditanyakan dukungannya secara terbuka serta dihitung suaranya. 1 PW dan 1 PC masing-masing 1 suara.
Hasil penjaringan bakal calon ketum PB IKA-PMII dari 32 wilayah memunculkan empat nama. Fathan Subchi 188 suara, Zaini Rahman 2 suara, Imam Nahrawi 4 suara, dan M. Nur Purnamasidi 4 suara.
Dan pada pukul 03.40 WIB, selanjutnya sesuai Tatib Pemilihan, pimpinan sidang mempersilakan para bakal calon ketua umum untuk musyawarah mufakat. Setelah dilakukan musyawarah, para bakal calon ketua umum menyepakati Fathan Subchi sebagai Ketua Umum PB IKA-PMII periode 2025-2030 dan M. Nur Purnamasidi sebagai Sekretaris Jenderal. Hasil kesepakatan tersebsut diumumkan oleh Zaini Rahman.
Pimpinan sidang selanjutnya menyampaikan hasil musyawarah mufakat para bakal calon ketua umum kepada peserta, dan memintakan persetujuan kepada peserta, apakah Fathan Subchi dapat disetujui untuk ditetapkan sebagai Ketua Umum PB IKA-PMII 2025-2030? Semua peserta kompak menyatakan setuju. Tepuk tangan bergemuruh. Pimpinan sidang mengetuk palu dan berita acara ditandatangani.
Lantas sekira pukul 03.50 WIB, sidang dilanjutkan dengan memutuskan dan menetapkan tim formatur PB IKA-PMII periode 2025-2030. Pimpinan sidang menawarkan nama-nama berdasarkan zona untuk menjadi anggota tim formatur. Imam Nahrawi mewakili zona Jawa, Ahmad Zarkasih mewakili zona Sumatra, Mulyadi Tawik mewakili zona Kalimantan, Mulyadi Prayitno mewakili zona Sulawesi, dan Mukmin Refra mewakili zona Indonesia Timur.
Peserta menyatakan setuju terhadap nama-nama tim formatur tersebut. Pimpinan sidang mengetok palu mengesahkan tim formatur dan memberi kesempatan kepada tim formatur untuk segera menyusun kepengurusan PB IKA-PMII periode mendatang.
Selanjutnya sekira pukul 04.00 WIB, pimpinan sidang memberi kesempatan kepada Ketua Umum PB IKA-PMII terpilih, Fathan Subchi, untuk menyampaikan pidato pertama.
Dibantu lampu-lampu flash HP, Fathan Subchi menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan mengajak seluruh elemen IKA-PMII untuk bersama-sama membangun IKA-PMII ke depan. Peserta menyambut dengan tepuk tangan yang meriah.
Dan sekira pukul 04.15 WIB, sidang pleno pemilihan Ketua Umum PB IKA-PMII dan pemilihan formatur ditutup oleh pimpinan siding dengan ketukan palu tiga kali dan dengan doa surat Al-Ashr tiga kali.
Menanggapi hasil pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal PB IKA-PMII, Sutrisno, salah satu peserta Munas mengatakan, pihaknya bangga ada kader PMII dari Jember terpilih sebagai sekjen.
“Kami dari Jember ikut bangga bahwa kader PMII dari kota tembakau ini mampu menjadi sekjen. Posisi yang strategis untuk kepemimpinan nasional ke depan,” ujar Sutrisno.
Pengurus Cabang IKA-PMII Jember itu juga bersyukur, karena IKA-PMII Jember mampu mengantar kadernya menjadi sekjen PB IKA-PMII periode 2025-2030 dari proses Munas yang disebutnya berlangsung dinamis dan dramatis. (*)