INDOSatu.co – JAKARTA – Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jakarta secara resmi mengusulkan nama Anies Baswedan untuk kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Usulan tersebut disampaikan Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin.
“Iya benar (mengusulkan Anies) untuk Pilgub Jakarta,” ujar Khoirudin kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (24/5).
Mengusung Anies Baswedan adalah alasan paling rasional. Untuk saat ini, sari seluruh elektabilitas semua calon yang beredar ke publik menjelang Pilgub November mendatang itu, nama Anies nangkring di urutan teratas. Elektabilitas Anies itu jauh meninggalkan nama-nama beken lainnya. Hal itu dimaklumi karena waktu menjadi gubernur periode pertama, Anies dinilai sukses memimpin Jakarta.
Bagi warga DKI Jakarta, Anies telah mendapat tempat dan sulit tergantikan dengan sosok maupun figur lain. Karena itu, tak heran jika PKS mengusung Anies sebagai peluang yang harus diperjuangkan. Kabarnya, beberapa partai lain juga menggadang-gadang Anies, tetapi belum ada yang berani terbuka seperti PKS.
DPP PKS mengaku telah menerima usulan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Jakarta untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur. Namun, secara mekanisme akhir masih akan dibahas di tingkat pusat sebelum diputuskan. Hal tersebut diutarakan Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri.
“Iya betul DPTW Jakarta sudah memutuskan untuk mengusulkan Anies Baswedan sebagai Bacagub ke DPP. Selanjutnya ada mekanisme di internal. Jadi, kita tunggu keputusan DPP,” ujar Mabruri dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (24/5).
Mabruri juga menambahkan, PKS masih terus menggodok beberapa nama lain termasuk kader dari internal untuk menjadi pemimpin di Jakarta. Meski demikian, nama-nama di luar kader juga akan digodok secara serius untuk menjadi cagub di Pilgub DKI Jakarta.
“Pemilu kemarin kan, alhamdulillah PKS diamanahkan menjadi partai pemenang di Jakarta. Tentu ada harapan agar dapat mengajukan kadernya untuk mengisi kursi Gubernur Jakarta,” tambahnya. Dalam pemilu 2024 lalu, PKS menjadi pemenang dengan meraih 18 kursi DPRD DKI Jakarta.
Untuk mengusung cagub DKI, PKS tinggal membutuhkan 4 kursi. Jika parpol Poros Perubahan kembali mengusung Anies, maka sudah lebih dari cukup. NasDem dan PKB ternyata juga memiliki kursi yang cukup signifikan di DPRD Jakarta. NasDem meraih 11 kursi, sementara PKB diperkirakan mendapat 10 kursi.
Mabruri menyampaikan komunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi menuju Pilkada Jakarta juga masih terus berjalan. Yang jelas, PKS tidak bisa sendirian, harus bermitra. Makanya, komunikasi dengan partai-partai lain juga terus berjalan. ”Kita ingin memunculkan sosok yang terbaik untuk warga Jakarta,” pungkas Mabruri. (*)
