INDOSatu.co – BOJONEGORO – Perbedaan antar kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bojonegoro pasca Muscab ke-IX PPP Bojonegoro pada pertengahan November 2021 lalu, tampaknya akan segera berakhir.
Bukan hanya itu. Teka-teki dan spekulasi publik soal siapa yang bakal menahkodai kepengurusan PPP Bojonegoro untuk masa khidmah 2021-2026, juga sudah terjawab. Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) akhirnya mengeluarkan SK kepengurusan untuk DPC PPP Bojonegoro.
Melalui SK Nomor: 0462/SK/DPP/C/II/2022, partai berlambang Kakbah itu akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Sunaryo Abumain untuk memimpin PPP Bojonegoro selama lima tahun mendatang.
Dalam SK tersebut, disebutkan bahwa Mbah Naryo, panggilan akrab Sunaryo Abumain ditunjuk sebagai ketua DPC. Mbah Naryo akan didampingi, K. Zainal Mustofa sebagai Sekretaris dan Bendahara dipercayakan Meyke Lelyanasari.
Bagaimana dengan Choirul Anam? Dalam SK itu juga, disebutkan bahwa Choirul masih mendapat tempat di pengurusan DPC PPP masa khidmah 2021-2026 ini. Pria yang saat ini menjadi anggota DPRD Bojonegoro itu masih duduk di jajaran pengurus inti. Dia menjadi Wakil Ketua I Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan.
Sebelumnya, pasca Muscab IX DPC PPP Bojonegoro pertengahan November 2021 lalu, akhirnya terbentuk tim formatur. Tim formatur itu sendiri merupakan gabungan dari kader beberapa ketua PAC, DPC PPP Bojonegoro, DPW PPP Jawa Timur, dan DPP PPP. Mereka adalah Suradi, Afan Bachtiar, Tolip, Saban (unsur PAC), Choirul Anam (unsur DPC) Habib Salim Qurays (unsur DPW), dan KH.Agus Rojih Ubab Maimoen (unsur DPP).
Hingga kini belum terkonfirmasi atas penunjukkan Mbah Naryo menjadi ketua DPC PPP Bojonegoro tersebut. Padahal sebelumnya, Mbah Naryo tidak masuk dalam formatur yang dibentuk pasca Muscab IX PPP tersebut.
Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain (Mbah Naryo) ketika dikonformasi INDOSatu.co memilih tidak banyak berkomentar. Dia pelit bicara terkait penunjukannya sebagai nahkoda PPP Bojonegoro untuk lima tahun mendatang itu. “Tanya yang lain saja. Maaf saya masih banyak kerjaan,” kata Mbah Naryo singkat.
Meski demikian, pria yang berprofesi sebagai advokat tersebut mengatakan bahwa, sebagai kader PPP, dia hanya menjalankan dan mengamankan tugas dari partai. “Diberi amanah dimana pun, ya harus siap. Patuh pada putusan DPP,” kata dia.
Yang terpenting sekarang, kata Mbah Naryo, semua kader perlu merapatkan barisan untuk menghadapi Pileg 2024 mendatang. Tantangan dan persaingan antar partai ke depan, tidak lah ringan. “Yang pasti, pengurus akan terus melakukan konsolidasi di internal partai,” kata Mbah Naryo.
Karena itu, Mbah Naryo meminta semua kader PPP Bojonegoro punya tekad yang sama untuk membesarkan PPP guna menghadapi persaingan merebut simpati publik untuk Pileg 2024 mendatang itu.
“Mohon doa semuanya, semoga perjalanan PPP ke depan berjalan baik dan lancar,” pungkas Mbah Naryo. (adi/red)