Diwarnai Walk Out Kader, Penyerahan Rekom NasDem Kepada Anna Mu’awanah

  • Bagikan
KONTRA DPP: Ketua Dewan Pertimbangan DPD NasDem Bojonegoro, Alham M. Ubey.(baju biru) menyikapi rekomendasi DPP Partai NasDem yang diberikan kepada mantan Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah. (foto: ist)

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sejumlah pengurus DPC dan DPD Partai NasDem Bojonegoro, menyatakan tidak sepakat dan menolak langkah DPP Partai NasDem yang memberikan rekomendasi kepada Anna Mu’awanah, sebagai bakal calon Bupati Bojonegoro.

Ketidaksepakatan itu dilakukan dengan cara menolak rekomendasi lalu dilanjut walk out (WO) dari ruang acara yang berlangsung di Rumah Pemenangan Partai NasDem, Jalan Basuki Rahmad, Kota Bojonegoro.

Penolakan itu, menurut Ketua DPC NasDem Pasangan, Ibnu Mukti, karena rekomendasi ini tidak aspiratif. Bahkan, kata Ibnu, partai tidak mengikutsertakan kadernya dalam menentukan figur yang direkom. ”Kalau begitu, ya silakan partai diambil, tapi kadernya tidak bisa diambil,” kata Ibnu.

Baca juga :   Gelar Gowes Perubahan, Jarnas AMIN Bojonegoro Sapa Warga dan Petani di Desa

Menurut Ibnu, dari 28 DPC NasDem yang ada, ada 20 DPC yang tidak se-aspirasi dengan keputusan DPP Partai NasDem.

“Mereka hadir dalam acara ini karena diundang pimpinan. Kita hormatilah. Tapi aspirasi mereka ke Bu Nurul Azizah,” tambah Ibnu.

Yang turut walk out dari acara pnyerahan rekom tertsebut juga ada Ketua Dewan Pertimbangan DPD NasDem Bojonegoro, Alham M. Ubey.

Baca juga :   CDK-LSM PK PAN Siap Kolaborasi Sukseskan Program Perhutanan Sosial di Bojonegoro

Hampir senada dengan sikap DPC-DPC yang lain juga walk out, Alham menilai, juga disebabkan rekom DPP yang dinilai tidak aspiratif.

“Kita sebagai kader partai, menghormati sikap DPP. Tapi kita tidak sepakat dengan figur yang direkom,” kata mantan Ketua DPD NasDem Bojonegoro ini.

Menurut Alham, yang juga mantan ketua Panwaslu Kabupaten Bojonegoro ini, sikapnya dan sikap para DPC-DPC yang walk out (WO) itu menunjukkan bahwa mereka ingin ada perubahan kepemimpinan di Bojonegoro lima tahun ke depan.

Baca juga :   Sambut Idul Adha 1445 H., Ketersediaan-Kesehatan Hewan di Lamongan Aman

Soal sanksi yang akan dikenakan kepada kader yang tidak sejalan dengan pimpinan pusat, menurut Alham, tidak jadi masalah. Semua pimpinan PAC dan DPC siap menerima konsekuensi atas keputusan penolakan tersebut.

“Ya, kalao mau diberi sanksi, ya silakan aja. Ndak saya pikir itu, saya yakin para kader siap menerimanya,” kata pendiri partai NasDem di Bojonegoro ini. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *