Diundang Kongres Pemimpin Dunia dan Agama di Kazakstan, Gus Yahya Siap Bawa Delegasi

  • Bagikan
BERSAHABAT BAIK: Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov (kanan) bersilaturrahmi kepada Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (kiri) ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta. (foto: nu.or.id)

INDOSatu.co – JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia, Daniyar Sarekenov, kembali mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (3/8).

Kedatangannya kali ini untuk meminta konfirmasi dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) agar bisa hadir dalam Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional Ke-7 yang akan digelar di Nur-Sultan, Ibu Kota Kazakhstan, pada 13-15 September 2022 mendatang

“Akan menarik apabila para pemimpin agama ini mau bicara secara jujur tentang berbagai masalah yang menyangkut agama dan kemanusiaan,” ungkap Gus Yahya dikutip dari nu.or.id, usai menerima Dubes Daniyar di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta.

Baca juga :   Sampaikan Hasil Pleno, Gus Yahya Singgung PKB, hanya Didukung 20 Persen Warga NU

Kejujuran para pemimpin agama sedunia itu, dibutuhkan karena konteksnya menjadi sangat krusial seiring dengan meningkatnya intensitas ketegangan antara kelompok-kelompok agama dan kelompok sekuler, khususnya di negara-negara Barat.

“Maka, dunia ini sebetulnya dibayang-bayangi oleh ketegangan yang berpotensi mengarah pada konflik. Bukan hanya di antara kelompok-kelompok agama saja, tetapi juga antara kelompok agama tradisional dan sekuler,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Baca juga :   Pelaksanaan Makin Dekat, Gus Yahya Pastikan RSS India Bakal Hadiri R20

Menurut Gus Yahya, apabila masalah-masalah agama dan kemanusiaan didiskusikan di Kazakhstan dalam pertemuan para pemimpin agama sedunia, maka akan sangat memiliki arti signifikan bagi dinamika peradaban dunia.

“Saya sudah memberikan konfirmasi, mudah-mudahan saya pribadi bisa datang. Saya akan membawa beberapa delegasi dari Indonesia, dari NU untuk ikut serta di dalam forum tersebut dan terlibat dalam jaringan para tokoh agama internasional,” ungkapnya.

Tak lupa, Gus Yahya pun mendoakan agar Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional Ke-7 di Kazakhstan itu menjadi diskusi yang positif bagi peradaban dunia di masa depan. Untuk diketahui, Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional merupakan pertemuan internasional yang diadakan satu kali dalam tiga tahun di Nursultan, Kazakhstan, yang diprakarsai oleh Presiden pertama Republik Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.

Baca juga :   Lavrov: Bisa Berdialog, Syaratnya Menyerah Dulu dan Letakkan Senjata

Kongres ini pertama kali digelar pada 23-24 September 2003. Sebelumnya, Dubes Kazakhstan Daniyar Sarekenov telah datang ke Kantor PBNU untuk mengantarkan surat undangan langsung kepada Gus Yahya, pada 21 Maret 2022 lalu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *