INDOSatu.co – GRESIK – Ratusan rumah warga di Desa Gedangkulut dan Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur rusak berat setelah diterjang angin puting beliung. Bencana puting beliung tersebut yang menerjang dua desa itu terjadi pukul 17.00, Sabtu (7/1).
Hingga kini, proses pendataan masih terus berlangsung. Untuk sementara, berdasar data di lapangan, sebanyak 312 rumah menjadi rusak berat akibat terjangan angin puting beliung tersebut.
Hingga kini, juga belum diketahui berapa nilai kerugian akibat bencana tersebut. Yang pasti, untuk di Desa Gedangkulut, rumah warga yang rusak sebanyak 216 hunian, sedangkan di Desa Wedani sebanyak 96 hunian. Sehingga total rumah warga yang rusak sebanyak 312 hunian.
Informasi yang dihimpun wartawan INDOSatu.co di lokasi kejadian, peristiwa angin puting beliung berawal dari Kecamatan Duduk Sampeyan. Tak lama setelah itu, angin merangsek dan menuju ke Kecamatan Cerme. Saat di Kecamatan Cerme itulah, angin memporakporadakan dua desa, yakni Desa Gedangkulut dan Desa Wedani.
Camat Cerme, Umar Hasyim membenarkan kejadian bencana tersebut. Begitu mendapat informasi bencana, bersama Polsek dan Koramil setempat, pihaknya langsung melakukan kunjungan di dua desa tersebut.
‘’Masih kita data, termasuk jumlah kerugian akibat kejadian puting beliung itu,’’ kata Umar Hasyim kepada INDOSatu.co, Sabtu (7/1).
Terkait kejadian tersebut, Hasyim mengaku telah bekerja sama dengan unsur muspika setempat, yakni Polsek, Koramil Cerme, dan BPBD Gresik untuk bersinergi guna membantu warga dampak dari angin puting beliung di Desa Gedangkulut dan Desa Wedani tersebut.
Ditanya kerugian akibat musibah angin puting beliung itu, Hasyim mengaku pihaknya masih menunggu pendataan dari Pemdes masing-masing desa itu. ‘’Belum ditemukan jumlah yang pasti, karena sifatnya masih pendataan,’’ kata Hasyim.
Selain rumah warga, bencana puting beliung juga membuat TK di Desa Wedani tak luput dari kerusakan. Guru TK setempat meminta agar pemerintah bertindak cepat untuk memperbaiki sekolah tersebut, terutama di bagian atap yang hancur. Dari atap yang rusak itu, buku-buku yang ada di ruangan tersebut rusak karena terkena hujan.
‘’Saya berharap pemerintah, entah pemerintah desa, kecamatan atau Pemkab Gresik segera membenahi sekolahan TK di Desa Wedani itu,’’ kata Yuni, guru TK Wedani Cerme. (*)