INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan siap berkontribusi mewujudkan swasembada pangan tahun 2025, seperti yang telah ditargetkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Jaminan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat mendampingi Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Republik Indonesia Yudi Sastro saat melakukan kegiatan gerakan tanam percepatan luas tambah tanam (LTT) di Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat, Rabu (8/1).
Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes, sebagai lumbung pangan nasional, Kabupaten Lamongan telah melakukan ragam upaya untuk meningkatkan produktivitas padi. Diantaranya menyediakan bibit berkualitas, pembangunan perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi baik primer, sekunder, dan tersier embung serta sumur dalam maupun dangkal.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalisasi potensi lahan sawah dan bukan sawah untuk ditanami padi (wilayah rawa dan perhutanan sosial), penyediaan pompa, pendampingan melalui sekolah lapang baik SL GAP, SL PHT dalam rangka agar budidaya padi bisa dikawal sampai panen dengan hasil yang baik.
“Jadi, Pemkab dan petani Lamongan siap serempak menyukseskan program swasembada pangan. Bahkan, Pemkab Lamongan sudah mencanangkan penggunaan dana desa minimal 20 persen untuk pertanian, dan rencananya akan kami gunakan untuk pelaksanaan sekolah lapang. Harapannya, agar kemampuan petani lebih maksimal dalam mengelola dan mengatasi masalah pertanian,” tutur Pak Yes.
Orang nomor satu di Kota Soto itu juga mengatakan bahwa, luas tanam Kabupaten Lamongan bulan Januari hingga hari ini (selama sepekan, Red) telah mencapai 3.768 hektare. Sedangkan target pusat adalah 28.344 hektare.
“Target tanam tahun 2025 dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebesar 192.373 hektare (Januari sampai dengan Desember). Sedangkan, rata-rata realisasi sasaran tanam Kabupaten Lamongan 5 tahun terakhir adalah 154.8 15 hektare, artinya ada kenaikan target sebesar 37.558 hektare,” katanya.
Pak Yes memaparkan, luas panen berdasarkan angka kerangka sampling area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 sebesar 130.890 hektare dengan produksi 776.950 ton (angka sementara dari rilis BPS Kabupaten Lamongan November 2024).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Republik Indonesia Yudi Sastro memberikan apresiasi akan capaian Lamongan pada Indeks Penanaman (IP). yakni 1,3 pada tahun 2023 dan 1,6 pada tahun 2024.
Yudi Sastro optimistis, bahwa Lamongan akan mampu merealisasikan target swasembada pangan 2025. Karena produksi padi Lamongan merupakan penyangga pangan nasional. (*)