INDOSatu.co – TUBAN – Pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono (Lindra-Joko) menjadi pasangan calon pertama yang mendaftarkan diri dalam pencalonan pemilihan bupati dan wakil bupati Tuban 2024.
Paslom Lindra-Joko datang di gedung KPUK Tuban. Lindra-Joko didampingi pengurus Partai Golkar dan partai pengusung lainnya. Lindra-Joko menyampaikan berkas pencalonannya di kantor KPU dan dterima langsung oleh ketua KPU Tuban Zakiatul Munawaroh untuk selanjutnya dicek kelengkapan dan kesesuaian berkas yang dibawa dengan berkas yang diunggah melalui Sistem Informasi Pencalonan Pilkada (Silonkada).
Dalam sambutannya, Lindra menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat mudah mengakses alat bantu Silon dalam pencalonan karena sudah terintegrasi melalui media elektronik yang bisa disiapkan di mana saja. Dia juga menyampaikan bahwa ada dua partai pendukung tambahan yakni dari PSI dan PKN, namun belum dimasukkan berkasnya karena baru disampaikan sesaat sebelum menuju ke kantor KPU.
Dalam jumpa pers setelah prosesi penyerahan berkas, Lindra mengungkapkan memasang target untuk menang. Dia tidak memasang target persentase perolehan suara karena hanya menargetkan untuk menang.
“Kami tidak menargetkan harus berapa persen, target kami menang!” tegas Lindra kepada wartawan, Kamis (29/8).
Ditanya terkait gemuknya koalisi yang mengusungnya, Lindra menilai bahwa itu bentuk kepercayaan para partai politik terhadap dirinya. Dia mengungkapkan, proses 3 setengah tahun menjadi kepala daerah merupakan proposal yang dia bawa untuk masyarakat, juga partai politik akan memilihnya.
Terkait Partai NasDem yang tidak ikut koalisi, Lindra menjawabnya normatif. Dia menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan hak masing-masing parpol dan Lindra juga sudah melakukan komunikasi dengan NasDem. Dia mengaku tidak meninggalkan partai besutan Surya Paloh tersebut.
“Komunikasi jelas ada ya, tapi kembali lagi masalah kepentingan masing-masing partai, saya tidak bisa memaksa,” ungkap Lindra.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC PKB Tuban, M. Miyadi mengungkapkan, sebagai pengusung Lindra-Joko, pihaknya siap all out untuk memenangkan calon yang didukung partainya. Tidak ada beban apapun, yang membuatnya ragu untuk mendukung pemenangan pasangan calon Lindra-Joko.
Bukan hanya itu. Miyadi juga mengaku sudah mantap dengan calon yang ada. Miyadi menyampaikan bahwa, urusan mencalonkan diri itu, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dan kriteria tersebut tidak ada yang terpenuhi oleh kadernya untuk saat ini. Dia mengaku legawa dan wakil bupati tidak bersikeras harus dari partainya karena dia juga menghargai keputusan dari pengusung lain.
“Jika saya ngotot harus dari partai saya, nanti pak Andhi (PDIP, Red) ikutan minta harus dari partainya, atau partai lain,” terangnya, “Jadi dalam berpolitik hitungan matematisnya harus pas dan sesuai.”
Setelah bakal pasangan calon mendaftar di KPUK Tuban, mereka akan melakukan tes kesehatan di RSUD dr. Sutomo di Surabaya pada 31 Agustus sampai 1 September 2024, yang hasilnya akan digunakan untuk menjadi kelengkapan persyaratan pencalonan. (*)