INDOSatu.co – BOJONEGORO – Persibo Bojonegoro menjadi juara Liga 3 Jawa Timur. Tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu menyingkirkan Persedikab Kediri dengan skor 2-0 di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, Selasa (6/2). Gelar kampiun itu sedikit mengobati bolamania sekaligus dahaga panjang Persibo yang tenggelam dalam hiruk pikuk sepak bola di Indonesia, terutama di Jawa Timur.
Dukungan ribuan suporter memantik semangat para pemain Persibo. Mereka meneriakkan yele-yel dan tak henti-hentinya menyemangati para pemain. Sejak menit awal, Persibo sudah berusaha mendominasi permainan. Terbukti, serangan demi serangan gencar dilancarkan.
Dalam laga final ini, Persibo Bojonegoro tampil sangat atraktif. Pelatih Persibo Bojonegoro Iwan Setiawan tampaknya paham bahwa sekarang lah waktu yang tepat untuk membawa Persibo ke tangga juara. Dukungan suporter menjadi faktor penting dan membuat Munhar dan kawan-kawan makin bersemangat.
Selain itu, faktor menjadi tuan rumah tidak boleh disia-siakan. Mereka terus menggempur, sehingga menyulitkan pertahanan Persedikab Kediri. Permainan Persibo v Persedikab memang sangat keras. Masing-masing tim menganggap pertandingan ini merupakan pertandingan terakhir. Karena itu, keduanya all out dan bermain lepas.
Peluang yang ditunggu-tunggu datang juga. Persibo akhirnya mampu menjebol gawang Persedikab pada menit 31 melalui tendangan penalti yang diselesaikan dengan baik oleh Diego Banowo Bagus Sadewo. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persibo hingga babak pertama berakhiir.
Ketinggalan 1-0, Persedikab berusaha untuk bangkit di babak kedua. Mereka juga mengubah permainan. Terbukti beberapa saat sempat mengendalikan permainan. Di babak kedua, Persedikab sebenarnya juga mendapat hadiah penalti pada menit ke- 72, sayangnya tendangan dari pemain Persedikab masih bisa ditepis penjaga gawang Persibo, Nur Ihsan, sekor. Sehingga, skor masih tetap 1-0 untuk Persibo.
Pada menit ke 86, Raymond Fernando Toga Torop, pemain Persedikab Kediri justru melakukan blunder. Maksud hati ingin menyelamatkan bola, tak tahunya malah masuk ke gawang Persedikat sendiri. Sehingga skor berubah menjadi 2-0 untuuk kememangan Persibo.
Kemenangan 2-0 tersebut bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai. Dahaga dan paceklik gelar menjadi terobati. Suporter yang terus mendukung Persibo tak henti-hentikan bersorak tanda bahwa gelar sudah digenggaman Munhar dan kawan-kawan. (*)
