INDOSatu.co – LAMONGAN – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan menyebutkan bahwa, destinasi wisata yang ada di wilayah pantura mendominasi angka kunjungan wisatawan 2024 di Lamongan.
“Dari akumulasi data di Disparbud, destinasi wisata di wilayah pantura lebih mendominasi. Memang wilayah pantura memiliki ragam wisata yang ditawarkan. Mulai wisata alam, religi, edukasi, hingga fantasi,” tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah saat ditemui INDOSatu.co, di Kantor Disparbud, Kamis (16/1).
Tercatat pada 2024, total angka kunjungan wisatawan sebanyak 4.380.117 wisatawan. Sedangkan, dua juta lebih kunjungan wisatawan tertuju pada destinasi wisata yang berada wilayah pantura.
Diantaranya seperti kunjungan di wisata religi makam Sunan Drajat sebanyak 1.601.553 kunjungan, Wisata Bahari Lamongan (WBL) sebanyak 96 wisatawan mancanegara dan 382.228 wisatawan nusantara, Museum Drajat dikunjungi oleh 184 wisatawan mancanegara dan 139.945 wisatawan nusantara, wisata desa Pantai Kutang dengan kunjungan 31.887 wisatawan, wisata Watungkal Edupark sebanyak 2.695 wisatawan, dan lainnya.
“Wisatawan yang berkunjung ke ragam destinasi wisata pantura tidak hanya mengunjungi objek wisata. Karena kami juga menyajikan spesial event pariwisata rutin tahunan. Seperti kupatan Tanjung Kodok, haul makam Drajat, Sendangagung Batik Carnival, Event Ikan Kerapu Labuhan, dan masih banyak lagi,” jelas Rubikah.
Menurut Rubikah, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata pantura didukung oleh mudahnya akses transportasi. Terlebih pada Agustus 2024 lalu telah di-launching Bus Trans Jatim Joko Tingkir Koridor IV, yang menghubungkan Paciran-Bunder, Kabupaten Gresik.
Namun hal tersebut tidak menjadikan lemahnya destinasi wisata Lamongan di wilayah lainnya. Karena di wilayah lain juga memiliki ikon tersendiri, seperti di wilayah Ngimbang terdapat wisata sejarah makam Nyi Andong Sari, di Sambeng ada taman Airlangga Candi Pataan dan sebagainya. (*)