INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Aksi unjuk rasa sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Jumat (7/2) petang, diwarnai kericuhan. Akibat peristiwa itu, dua orang dilaporkan terluka. Kericuhan di depan Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (7/2) malam.
Informasi yang dihimpun INDOSatu.co di lapangan, menyebutkan, dua orang yang terluka berasal dari kelompok peserta aksi. Mereka mengalami luka setelah sejumlah orang tak dikenal melakukan tindak kekerasan untuk membubarkan massa aksi pada pukul 18.30 WIB.
“Yang pasti, kami mengecam segala bentuk kekerasan saat aksi massa di Malioboro ini,” kata Staf Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Muhammad Raka R., yang mengklaim sebagai pendamping para PKL.
Akibat kekerasan tersebut, para PKL yang mengikuti aksi meminta polisi mengusut tuntas dan menangkap para pelaku tindak represif tersebut. Mereka yang sebelumnya sempat tertahan di area Kantor DPRD DIY pada pukul 20.15 WIB telah terpantau meninggalkan lokasi.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan, kericuhan terjadi saat sejumlah orang diduga oknum pelaku usaha di Malioboro tak terima dengan aksi massa yang dianggap menutup jalan.
“Mereka protes, malah mengganggu mencari rejeki. Tadi terjadi sedikit adu mulut, ada keributan sedikit tapi bisa kita pisahkan, kemudian dari teman-teman yang orasi kita masukkan ke Kantor DPRD DIY,” kata Kombes Aditya.
Aditya juga mengungkapkan bahwa polisi memberikan pengawalan kepada para massa peserta aksi yang meninggalkan Kantor DPRD DIY.
Pihaknya turut mengimbau kepada para peserta aksi yang merasa menjadi korban kekerasan dalam rangkaian peristiwa ini agar segera melapor ke kepolisian.
“Pasti kita akan usut tuntas, kalau tadi ada yang merekam videonya (kejadian) serahkan pada kami,” tegas Adit.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa sejumlah PKL eks pedagang Teras Malioboro 2 di depan Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, diwarnai kericuhan, Jumat (7/2) petang.
Kericuhan itu sendiri terjadi puluhan PKL yang melakukan aksi protes relokasi sejak Jumat siang. Mereka tetap memilih tetap bertahan di depan kantor DPRD DIY hingga malam hari. (*)