Demi Tutup Reklamasi Jakarta, Anies Baswedan Tolak Sogokan Rp 100 Triliun

  • Bagikan
PEMIMPIN JUJUR: Anies Baswedan (kanan) melakukan sidak di pulau reklamasi milik oligarki yang diberhentikan karena dianggap melanggar aturan.

INDOSatu.co – JAKARTA – Polemik soal PSN PIK 2, nama Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta kembali menjadi sorotan. Viralnya Anies terkait pernyataannya yang dengan tegas menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta. Isu ini kembali mencuat karena dihubungkan dengan kontroversi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK-2) yang ramai belakangan ini.

Dalam video di kanal YouTube Pena Ufuk, terlihat cuplikan pernyataan Anies Baswedan mengenai penghentian reklamasi pulau-pulau di sisi utara Jakarta. Anies menyatakan dirinya tidak tergoda oleh tawaran uang besar, yakni Rp 100 triliun untuk setiap pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.

Ia menegaskan bahwa sebagai Gubernur, dirinya tidak terlibat dalam kegiatan bisnis, melainkan bertanggung jawab untuk menjaga aturan yang berlaku di provinsi yang dipimpinnya. “Sejak awal, bagi saya bukan nilai rupiahnya yang penting. Ini (sambil menunjukkan pin Gubernur DKI Jakarta) adalah tentang menjaga seluruh aturan di provinsi ini atas nama negara,” tegas Anies.

Baca juga :   KSPSI Curhat Impor Tinggi, LaNyalla Mengaku Sudah Ingatkan Sejak Lama

Anies juga mengingatkan bahwa sebelum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia sudah menyatakan bahwa reklamasi di Teluk Jakarta menyalahi prosedur. Pernyataan itu disampaikan dalam Debat Cagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Melalui video tersebut, Anies mengutip Pasal 4 tentang Wewenang dan Tanggung Jawab Reklamasi, yang menyebutkan bahwa reklamasi merupakan kewenangan Gubernur.

“Ketika saya menjadi Gubernur, saya akan menggunakan kewenangan ini untuk kepentingan rakyat banyak, bukan untuk sekelompok orang,” katanya.

Baca juga :   Soal Kinerja Gubernur DKI, Fahira Idris: Anies Telah Melampaui Ekspektasi

Pernyataan Anies di video itu mendapatkan respons positif dari warganet. Banyak yang memuji langkah tegasnya dalam menegakkan aturan, menolak tawaran rupiah besar, serta keberaniannya menutup proyek reklamasi meski mendapat tekanan berat dari berbagai pihak.

“Bukan nilai rupiahnya, tapi nilai kedaulatan NKRI yang kita jaga bersama, jangan ternodakan,” tulis pengguna dengan nama @PinangSodang.

“Ya Allah, salut saya kepada Bapak Anies. Kenapa orang jujur selalu dijegal? Ya Allah, mudah-mudahan Engkau mengabulkan keinginan rakyat agar Bapak Anies menjadi pemimpin RI,” tulis pengguna @yulianprastomo167.

Warganet juga mencatat bahwa selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies pernah menyegel pulau-pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta karena dianggap tidak memiliki izin resmi dan melanggar hukum.

Baca juga :   Dihadiahi Batu Bacan, Kampanye Anies Dihadiri Puluhan Ribu Warga Maluku Utara

“Loe yang mendukung capres-cawapres yang didukung kekuatan oligarki, kalau lapar jangan jadi penjilat,” tulis seorang warganet. “Sekarang lihat apa yang terjadi di Tangerang, Banten, apa yang dilakukan junjungan loe,” tambahnya.

Pendukung Anies mengaku bangga atas sikap tegasnya dalam menegakkan aturan. “Aku bangga jadi anak Abah (sebutan Anies Baswedan),” tulis pengguna @asalulahchannel.

“Saat ini, ketegasan kepemimpinan Anies amat dibutuhkan,” ungkap pengguna @tatangsutaryan6922.

“Anies Baswedan adalah sosok negarawan sejati. Meskipun berlatar belakang ekonomi, ia paham betul bagaimana harus bertindak untuk rakyat,” tulis pengguna @wahyus790. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *