INDOSatu.co – JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mendesak organisasi sepakbola dunia FIFA mencoret Israel dari keikutserataannya dalam Piala Dunia U-20 yang digelar Indonesia pada Juni mendatang, karena alasan kemanusiaan.
“Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang tercantum secara eksplisit dalam sila kedua Pancasila, kita tidak bisa membiarkan sebuah bangsa yang setiap hari membunuhi bangsa Palestina secara keji untuk ikut terlibat dalam event olahraga sepakbola terbesar di dunia,” Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi dalam rilis resmi yang dikirim ke redaksi INDOSatu.co, Rabu (29/3) malam.
Ridho mengatakan, dalam sejarahnya olahraga tidak pernah terlepas dari isu kemanusiaan karena kemanusiaan adalah fitrah paling mendasar yang dimiliki oleh seorang manusia atau sebuah bangsa.
Di antara isu kemanusiaan di masa lampau yang membuat peserta dicoret dari keikutsertaan sepakbola FIFA, kata Ridho, adalah peristiwa Yugoslavia menyerang Bosnia dan Kroasia yang menimbulkan tragedi kemanusiaan yang besar di kala itu.
“Yugoslavia yang sudah lolos kualifikasi Euro 1992 akhirnya dicoret sebagai peserta dan digantikan oleh Denmark. Ini preseden sejarah dalam dunia sepakbola yang secara jelas menunjukkan FIFA berpihak pada kemanusiaan,” tambah Ridho.
Pada Piala Dunia 2022 di Qatar FIFA juga mencoret Rusia dari keikutsertaan setelah Rusia dianggap melanggar nilai-nilai kemanusiaan dalam serangan militernya ke negara Ukraina.
Karena itu, kata Ridho, tidak ada alasan bagi pemerintah yang sedang berkuasa untuk tidak secara tegas menegakkan prinsip-prinsip dasar dan universal agar Israel dicoret dari Piala Dunia U-20.
“Sepakbola merupakan ekspresi kemerdekaan suatu bangsa. Liga-liga sepakbola atau pertandingan olahraga antar negara dilandasi atas dasar perasaan egaliter, persamaan, semangat persatuan, dan jauh dari nuansa xenofobia,” Ridho menjelaskan.
Kekejaman Israel dan penjajahan terhadap Palestina telah melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan dan kemerdekaan yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, karenanya pantas dicoret dari seluruh pertandingan internasional, pungkas Ridho. (adi/red)