Debat Perdana Cabup-Cawabup Tuban, Gara-gara Kata Kolaborasi, Dua Paslon Saling Serang

  • Bagikan
SALING KRITIK: Suasana debat cabup dan cawabup Pilkada Tuban 2024 yang digelar KPU Tuban di di Grand Javanilla (20/10) malam.

INDOSatu.co – TUBAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tuban sukses menggelar debat calon Bupati dan Wakil Bupati perdana Pilkada Tuban 2024. Debat tersebut digelar di Grand Javanilla (20/10) malam.

Turut hadir dalam debat tersebut, jajaran Forkopimda Tuban dan juga lima panelis, baik dari akademisi maupun profesional, yang meliputi Kepala BPJS Watch Jatim Arif Supriyono dan Kepala Pusat Karir UIN Malang Muhammad Hambali.

Selain itu, debat tersebut juga mengundang Dewan Kebudayaan Gresik Nur Faqih, Dosen Fakultas Teknik Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya, Jarotd Hermansyah, Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Ibnu Sang Widodo, serta para pendukung partai pengusung dari kedua Paslon.

Baca juga :   Warga Demo Baliho "Politis" Pemkab Tuban, Bawaslu Janji Koordinasikan dengan Pjs Bupati
RENCANAKAN KOLABORASI: Pasangan cabup dan cawabup nomor urut 01 Riyadi-Wafi mengaku akan menjalakan kolaborasi jika terpilih menjadi bupati dan wabup Tuban.

Debat yang mengambil tema Kesejahteraan ini diawali dengan pemaparan visi-misi masing-masing paslon. Pasangan Riyadi-Wafi menyampaikan bakal memperhatikan UMKM, beasiswa, dan pengentasan kemiskinan. Sedangkan pasangan Lindra-Joko melanjutkan kinerja yang telah dinilai berhasil.

Debat semakin memanas dengan sesi tanya jawab ketika paslon Riyadi-Wafi menanyakan terkait kolaborasi pemerintahan dan wewenang kepala daerah dalam UU Nomor 23 Tahun 2024, dan terkait anggaran stunting yang hanya digunakan untuk pembuatan banner. Paslon Lindra-Joko menanggapi bahwa, kolaborasi telah dilakukan dan mengaku selalu mengundang para pihak di setiap rapat yang dilakukan.

Dalam konferensi pers setelah acara tersebut, Lindra menyampaikan bahwa pihaknya puas dengan hasil debat kali ini. Ditanya tentang tanggapan pertanyaan yang dilontarkan Paslon 01, dia menjawabnya normatif.

Baca juga :   Entas Kemiskinan Ekstrem, Emil: Perlu Kolaborasi Pemberdayaan dan Bansos

“Sudah saya sampaikan di debat tadi, jika ditanya apakah sudah mengajak berkolaborasi atau belum harusnya ditanya ke yang memberi pertanyaan,” jawab anak dari mantan Bupati Haeny Relawati Rini Widiastuti tersebut,

“Kalo soal banner, kan nggak masalah jika itu untuk sosialisasi kegiatan. Toh program nasional seperti KB itu kan juga ada sosialisasinya,” jawab Lindra.

Sedangkan terkait Batik Gedok yang dulu pernah mendapat kritik dari Kementerian Perindustrian, Lindra menyatakan jika sekarang sudah dalam proses penyelesaian untuk Indikasi Geografis (IG) Batik Gedok. Dia pun turut memberikan penilaian bahwa keberhasilan yang dia peroleh bukanlah keberhasilan pribadi, namun hasil bersama-sama, termasuk dengan Pak Riyadi sebagai wakilnya.

Baca juga :   Peluang Pencalonan Hanya Mas Lindra, Ini Tanggapan Elit Parpol di Tuban...
NGAKU BERKOLABORASI: Cabup Lindra mengaku telah menjalankan kolaborasi selama memimpin Tuban. Dan keberhasilan Tuban merupakan kerja bareng dengan Riyadi, yang juga menjadi wabupnya.

Sementara itu, Riyadi dalam konferensi pers menyampaikan bahwa, pihaknya berkomitmen benar-benar akan melakukan perbaikan di berbagai bidang, pertanian, keolahragaan, UMKM, dan kesenian-kebudayaan. Terkait tanggapannya tentang pertanyaan kolaborasi antara paslon 02 dengan jajaran, dia menyampaikan bahwa kolaborasi yang disampaikan masih sebatas retorika. Kolaborasi yang benar-benar belum kolaborasi. Dia menyampaikan bahwa kolaborasi yang akan dia bawa bukanlah kata-kata belaka.

“Kami kelak akan menjalankan pemerintahan bukan sekedar kata-kata kolaborasi, semua akan kami libatkan, termasuk Gus Wabup Ganteng (sapaan untuk Abdul Rosyid Wafi, cawabup 01, Red.),” pungkas Riyadi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *