INDOSatu.co – JAKARTA – Kabar mengejutkan datang Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Apa kata dia? Dia meminta agar Pemilu 2024 ditunda. Tak hanya itu. Senator asal Provinsi Jawa Timur itu juga mengusulkan agar masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi diperpanjang.
”Bisa dua, bisa tiga tahun silakan saja,” kata LaNyalla dengan mimik tanpa dosa dikutip INDOSatu.co dari sambutannya di Munas XVII HIPMI di Hotel Alila, Surakarta, Rabu (23/11).
LaNyalla mengungkapkan, dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi habis untuk menangani pandemi Covid-19. LaNyalla juga menuding bahwa Pemilu sudah dikuasai kelompok-kelompok tertentu.
Kata LaNyalla, usulan penambahan masa jabatan presiden selama dua tahun dilakukan agar rakyat bisa menebus dua tahun pemerintahan Jokowi yang dinilainya tidak efektif untuk menangani virus corona.
“Melihat Pak Jokowi udah dua tahun karena situasi Covid-19 beliau belum menampakkan hasilnya, yang sekarang aja dua tahun dilewati, ya kenapa nggak ditambah aja dua tahun lagi untuk nebus yang Covid-19 kemarin,” usul LaNyalla.
Masih dalam sambutannya, LaNyalla bahkan mengakui telah mengeluarkan satu pernyataan untuk mendesak Presiden Jokowi agar mengeluarkan dekrit kembalinya Undang-Undang Dasar 45 sesuai dengan naskah asli, yang nantinya bisa dilakukan adendum.
“Nanti dari adendum itu sambil memperbaiki. Kita persilakan presiden memperpanjang, mau dua tahun mau tiga tahun silahkan yang penting adendumnya selesai. Jadi pemilihan presiden cukup melalui MPR, nggak usah lagi coblos-coblosan kasian rakyat,” tandasnya.
LaNyalla juga menyebut bahwa Pemilu menggunakan suara rakyat dengan mencoblos adalah palsu dan hanya buang-buang uang. Apalagi, LaNyalla percaya Pemilu telah dikuasai kelompok tertentu.
“Kalau kita pakai yang namanya pemilu coblos-coblosan, ini palsu semua. Ini kita sudah bisa hafal sudah dikuasai satu kelompok ini. Nanti hasilnya sudah ditentukan di atas,” terangnya.
“Daripada buang-buang duit untuk pemilu, lebih baik ditunda aja saya bilang gitu,” pungkas LaNyalla. (adi/red)