INDOSatu.co – BOJONEGORO – Intensitas hujan yang cukup tinggi di Bojonegoro akhir-akhir ini membuat khawatir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerah setempat. Kekhawatiran BPBD itu, terutama di wilayah selatan seperti Kecamatan Dander, Temayang, dan Gondang.
‘’Ketiga kecamatan itu rawan banjir kalau intensitas hujan cukup tinggi, sedangkan penyerapan air di wilayah tersebut sangat minim,’’ kata Kepala Satuan Pelaksana (Satlak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto kepada INDOSatu.co, Rabu (23/3).
Meski di wilayah selatan sering banjir, kata dia, namun banjir tersebut surutnya lebih cepat. Atau diistilahkan “air lewat”. Kendati demikian, hal itu tentu sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Menghadapi segala kemungkinan tersebut, kata dia, BPBD telah menyiapkan Tim SAR Gabungan yang berjumlah 46 orang.
‘’Jumlah tersebut termasuk komunitas atau relawan penanggulangan bencana serta desa tangguh bencana (Destana) di lokasi terjadinya banjir,’’ kata dia.
Menurut Ardhian, bencana banjir merupakan tanggung jawab bersama, yakni antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kebijakan. Dia juga sedikit menyinggung wilayah Kota Bojonegoro yang sering tergenang air jika terjadi hujan lebat.
Banjir terjadi, kata dia, karena saluran air tidak mampu menampung debit air dalam volume yang besar, sehingga mengakibatkan genangan-genangan di sejumlah ruas jalan kota Bojonegoro, meski telah dilakukan upaya normalisasi dengan cara membersihkan saluran air dari sampah, pemangkasan akar pohon yang mengganggu fungsi dari saluran air dan sebagainya.
‘’Ada satu solusi mempercepat air yang menggenang air di sejumlah jalan kota Bojonegoro, yaitu melakukan penyedotan dengan menggunakan pompa air, sehingga mempercepat proses penyerapan air di sepanjang jalan,’’ kata Ardhian. (*)