Ciptakan Pemilu Jurdil dan Bermartabat, Kiai Cholil Pastikan MUI Segera Gelar Munaqasah

  • Bagikan
PEMILU BERMARTABAT: Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis mengungkapkan, MUI Pusat akan menggelar diskusi dengan terbuka menyonsong dengan mengundang tokoh agama, penyelenggara dan wakil pemerintah.

INDOSatu.co – JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera menggelar bincang munaqasah (diskusi) terkait persiapan Pemilu 2024 pada 17 Januari mendatang.

“Insyaallah pada 17 Januari nanti, kita akan mengadakan diskusi dan bincang munaqasyah untuk membahas cara menciptakan pemilu yang damai, jujur, adil, dan bermartabat,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, usai menghadiri rapat rutin pimpinan harian MUI di Jakarta.

Dia menjelaskan, dalam diskusi tersebut, MUI akan mengundang penyelenggara dan pengawas pemilu, serta perwakilan dari pemerintah.

“Dalam diskusi dan bincang munaqasyah, kami akan mengundang penyelenggara dan pengawas pemilu, yakni KPU dan Bawaslu juga. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemerintah, termasuk Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Sementara, karena Menko Polhukam kini menjadi cawapres jadi tidak termasuk yang diundang,” kata dia.

Baca juga :   Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024

Tidak hanya pemerintah, kata Kiai Cholil, ketua umum majelis lintas agama dan organisasi masyarakat (ormas) juga bakal diundang dalam diskusi tersebut.

“Kami juga akan mengundang ketua umum majelis-majelis lintas agama dan ormas yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia,” sambungnya.

Kiai Cholil juga menegaskan, MUI telah memutuskan untuk aktif mengawal Pemilu 2024 nanti, dalam kapasitasnya sebagai kekuatan civil society.

“Alhamdulillah dan syukur kepada Allah SWT, pimpinan harian telah memutuskan untuk aktif mengawal pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat sebagai bagian dari siyasah dauliyah,” kaat dia.

Baca juga :   Upaya Pemerataan Pembangunan, Pariwisata Indonesia Timur Perlu Dikembangkan

Penerima gelar doktoral PhD dari University of Malaya tersebut juga mengungkapkan langkah nyata yang akan dilakukan. Karena itu, langkah yang akan dilakukan adalah menggalang kerja sama antarumat beragama dan ormas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat menjelang pemilu mendatang.

‘’Jadi, itu maksud dan tujuan digelarnya acara tersebut,” tutur dia sembari menambahkan pentingnya menyosialisasikan hak pilih, menjaga perdamaian, dan menghindari permusuhan menjelang pemilihan nanti.

“Dengan tekad bulat, kita berkomitmen untuk menyosialisasikan penggunaan hak pilih sesuai hati nurani, sekaligus bersama-sama menjaga pemilu mendatang, dengan tujuan meredam konflik horizontal dan mendukung pelaksanaan pemilu yang baik, lancar, dan sukses,” ujar dia.

Baca juga :   Fadel Muhammad: Banyak Kelemahan, Amandemen Terhadap UUD Sebuah Keniscayaan

Lebih lanjut, Kiai Cholil juga menyebut Pancasila, khususnya sila pertama menjadi landasan dalam pergerakan. “Berangkat dari ajaran agama, kita mendukung nilai-nilai keagamaan berdasarkan Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjadi landasan pembinaan umat. Hal ini merupakan kontribusi kita bagi bangsa dan negara,” kata dia.

Dia berharap, masyarakat akan memilih pemimpin berintegritas, bukan karena uang ataupun sentimen kesukuan.

Dalam pemilu tahun ini, kata Kiai Cholil, rakyat dibebaskan dapat memilih pemimpin berdasarkan hati nurani, tanpa pengaruh politik uang atau sentimen kesukuan, melainkan berlandaskan penilaian atas track record dan visi misi calon pemimpin,” ujar dia. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *