Ciptakan Kondisi Harmonis dan Kondusif, Pemkab Lamongan Lakukan Moderasi Beragama

  • Bagikan
DEMI KEUTUHAN: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (empat dari kanan) memeragakan bentu kurukunan dengan memukul lumpang bersama para pemangku dalam acara Moderasi Beragama di Kecamatan Ngimbang, Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Moderasi beragama berbeda dengan mederasi agama, moderasi bukan memoderenkan agama, namun bagaimana memoderasi masyarakat dalam kehidupan beragama. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) pada pembukaan Outbound Training Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kabupaten Lamongan, di Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Selasa (30/8).

Lebih lanjut, Pak Yes mengatakan, moderasi agama merupakan hal yang penting bagi masyarakat dalam menjalani berbangsa dan bernegara di negara kesatuan Republik Indonesia. “Untuk menciptakan harmonisasi dan kondusivitas bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Lamongan ini,” tutur Pak Yes

Baca juga :   Lamongan Nggulawentah Generasi Emas 2045 Melalui Pramuka Penegak Garuda

Selain itu, Pak Yes juga mengungkapkan bahwa Lamongan mempunyai etalase moderasi beragama, salah satunya, yakni Desa Balun atau yang biasa disebut dengan Desa Pancasila. “Disana (Balun, Red) kehidupan beragama sangat unik dan harmonis. Ini juga sejalan dengan kehidupan sosial dan ekonominya,” kata Pak Yes.

Dalam upaya menciptakan kesalehan sosial di Kabupaten Lamongan, kata Pak Yes, kegiatan seperti inilah yang diharapkan dalam skala besar negara. “Untuk terus utuh sampai kapan pun, dan menjadi bangsa yang besar, dalam kondisi yang kuat, dan kondusif dan tentu butuh partisipasi kita semua sebagai warga negara Indonesia,” ucap Pak Yes.

Baca juga :   Bentuk Satgas Bernama Sego Boran, Lamongan Perkuat Swasembada Pangan

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, Fausi mengatakan, kementrian agama saat ini sedang menggerakkan moderasi agama diberbagai lini, untuk menjaga keutuhan NKRI.

“Moderasi beragama ini agar masyarakat atau warga bisa saling menghormati, saling menghargai, dan saling bisa hidup bersama dalam kemaslahatan dan mencegah hal-hal  yang mengundang masalah,” ujar Fausi

Kedepan, Fauzi berharap FKPAI dapat menjelaskan kepada masyarakat agar tidak adanya salah pemaknaan dalam moderasi beragama. Agama sendiri juga mengandung moderasi. Moderasi beragama ini adalah suatu sikap bagaimana cara orang-orang beragama saling menghargai saling menghormati dari satu dengan yang lain.

Baca juga :   Bupati Lamongan Salurkan Ratusan Bantuan ke Warga Terdampak Bengawan Jero

Selain itu, Fausi mengatakan, terdapat empat poin moderasi beragama diantaranya moderasi bangsa, toleransi, anti kekerasan, dan akomodasi terhadap budaya lokal.

FKPAI sebagai ujung tombak penyiaran agama Islam di masyarakat, Fausi mengajak untuk dapat menggaungkan informasi-informasi positif di masyarakat.

“Mari kita terus gaungkan, karena ini adalah salah satu wasilah untuk menjaga ke utuhan NKRI. Untuk itu, mari kita gaungkan bersama, baik pemerintah atau masyarakat, sehingga menjadi kehidupan yang rukun,” ajak Fauzi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *