Cegah dan Turunkan Stunting, Pemkab Lamongan Galakkan Gemar Makan Ikan

  • Bagikan
PROGRAM MULIA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (tengah) dan Wabup Abdul Rouf (kanan) memamerkan abon hasil olahan ikan. Meski berbentuk abon, gizinya sangat tinggi, salah satunya untuk balita agar terhindar dari stunting.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemkab Lamongan, Jawa Timur, terus berupaya menurunkan jumlah stunting di wilayah setempat. Untuk merealisasikan upaya tersebut, Rabu (8/6), Pemkab Lamongan mengemas dengan cara lomba masak khusus ikan untuk keluarga dan balita.

Lomba yang diikuti oleh 82 peserta tersebut, bertujuan untuk menggalakan, menggairahkan, serta menyosialisasikan kepada seluruh masyarakat Lamongan agar cinta dan gemar makan ikan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa makan ikan itu menjadi menyenangkan. Karena itu, diperlukan olahan yang menarik dan tidak membosankan.

Baca juga :   Berperan Awasi Pelaksanaan Demokrasi, Bupati Ingin HPN 2024 Edukasi Literasi Pemilu

“Supaya ketika makan itu menjadi senang, maka dibuat dengan berbagai olahan-olahan yang tidak membosankan dan menarik minat anak, sehingga anak menjadi senang makan ikan. Ini untuk mencukupi gizi, terutama untuk menurunkan stunting,” tutur Bupati Yuhronur.

Menjadi pemasok ikan di tingkat Provinsi Jawa Timur, menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur Efendi, Kabupaten Lamongan harus mempunyai olahan ikan yang bernilai tinggi untuk meningkatkan penghasilan dan pendapatan para nelayan maupun petani tambak.

“Dengan ikan yang melimpah ini, maka kewajiban kita semua, agar harga ikan ini lebih baik dan permintaan ikan lebih tinggi lagi. Sehingga, perlu ada inisiatif dan krativitas untuk mengolah ikan menjadi hasil olahan yang bisa diserap oleh pasar,” kata Pak Yes.

Baca juga :   Bupati Yuhronur Kenalkan Program Pertanian Lamongan ke Wilhan Pasis

Kepala Dinas Perikanan Pemkab Kabupaten Lamongan, Setyo Budi menyampaikan, Lamongan sebagai penghasil terbesar, baik produksi pangan (wilayah pantura), maupun produksi budidaya (wilayah tengah), ironis jika masih ada masyarakat Lamongan yang mengalami stunting.

“Program stunting di tahun ini dan tahun lalu, sasarannya yaitu untuk penyandang atau balita-balita yang kurang gizi. Sedangkan untuk program tahun-tahun yang akan datang, sesuai dengan program prioritas untuk penanganan stunting tahun depan adalah para resiko, yaitu ibu-ibu hamil,” ungkap Setyo Budi.

Baca juga :   Mendhak Sanggring, Upaya Merawat Tradisi Masyarakat Tlemang, yang Tetap Lestari

Menurut dia, tidak akan menjadi berlebihan apabila ibu-ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi maupun protein yang cukup dengan mengkonsumsi ikan.

“Ikan menjadi salah satu produk yang murah dan mudah peroleh dimana-mana. Ini telah direncanakan untuk para resiko stunting, yang utamanya Ibu-ibu hamil. Karena itu, jangan sampai ibu-ibu ini malah kekurangan gizi,” pungkas Setyo Budi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *