INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemkab Lamongan, Jawa Timur bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan berkolaborasi mencanangkan program kampung iklim (proklim) di wilayah lapas, guna mengurangi dampak perubahan iklim dan adaptasi mitigasi yang difokuskan pada kegiatan lokal.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Timur, Imam Jauhari di halaman Lapas Kelas II B Lamongan, Ahad (20/8), pencanangan proklim yang dilakukan Lapas Lamongan menjadi proyek percontohan pengembangan proklim di wilayah Lapas dan rutan se-Indonesia.
“Kita bisa saksikan bersama di Lapas Lamongan saat ini sebagai pilot project pembangunan program Kampung iklim (Proklim) ini merupakan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca,” ucap Imam Jauhari.
Dikatakan, Imam Jauhari, Lapas Lamongan merupakan salah satu unit kerja pemasyarakatan yang akan senantiasa aktif dan mendukung laju percepatan birokrasi, dari segi layanan terhadap warga binaan pemasyarakatan maupun percepatan prioritas aktual pemerintah.
“Harapan kita bersama, kegiatan ini dapat mendukung keberlanjutan upaya adaptasi mitigasi iklim dengan adanya keterlibatan pihak eksternal, dalam pengembangan serta kebermanfaatan sosial, ekonomi, lingkungan dalam pengurangan risiko bencana iklim dalam rangka memperingati hari lahir ke-78 Kemenkumham,” imbuhnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang menghadiri acara tersebut mengaku mendukung atas gagasan inovasi Lapas Lamongan yang turut serta dapat mendukung program Lamongan green and clean. Birokrasi kampung proklim ini sungguh menciptakan sebuah inovasi yang sangat luar biasa sesuai diembangkan dalam rangka untuk Lamongan Green and Clean.
”Kita sudah realisasikan kampung-kampung proklim yang ada di Lamongan, baik di perkampungan, sekolah, maupun lembaga-lembaga, dengan bersama-sama untuk melakukan sebuah program dalam rangka perbaikan lingkungan dan juga menjaga lingkungan di negeri kita cinta,” ungkap Bupati Yes.
Tak hanya itu, semarak peringatan Hari Lahir Kemenkumham yang jatuh pada 19 Agustus kemarin, pada kesempatan yang sama, dilaksanakan lomba burung berkicau Kalapas Cup yang diikuti lebih dari 600 peserta meliputi kelas Kakanwil, kelas Kalapas, kelas Lamongan, kelas SKI (Sahabat Kicau Indoensia), kelas BMW, kelas solid, dan kelas guyub dengan jenis burung Murai Batu, Cucak Hijau, Cendet, Kacer Kenari, Sogon, Lovebrid Fighter, hingga lainnya.
Menurut Kalapas Lembaaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan Mahrus, melalui kegiatan yang melibatkan seluruh stekholder secara vertikal maupun horizontal, dapat mendukung kelestarian habitat burung, meningkatkan pariwisata, dan perekonomian masyarakat atau UMKM, khususnya di kabupaten Lamongan. (*)