INDOSatu.co – SURABAYA – Setelah sehari sebelumnya melantik Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Walikota Surabaya Eri Cahyadi membuka lomba MTQ Kota Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (21/5). Acara pembukaan berlangsung meriah karena dihadiri kafilah-kafilah dari 31 Kecamatan se-Kota Surabaya.
Seleksi dan lomba MTQ tersebut akan dilaksanakan pada 25-26 Mei 2024 di 13 lokasi yang telah ditentukan oleh panitia. Arahan dan seleksi para kafilah dari para Dewan Hakim MTQ tersebut nantinya diharapkan akan mengantarkan Surabaya sebagai juara untuk lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Setelah kafilah dikumpulkan dan diseleksi Dewan Hakim MTQ secara ketat, diharapkan akan terpilih kafilah yang terbaik diantara yang terbaik. Yang terbaik nanti akan dikirim ke tingkat provinsi sebagai kafilah perwakilan Kota Surabaya,” ujar Eri Cahyadi kepada wartawan, Selasa (21/5).
Untuk kategori yang akan dilombakan, ungkap Eri, memang agak beragam dibanding dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya terdapat lomba Tartil Alquran untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Selain itu, juga ada bacaan-bacaan yang Mujawwad, Qiraat Sab’ah.
“Tak hanya itu. Juga ada kategori tafsir Alquran berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab, karya tulis ilmiah Alquran, dan hafalan 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz. yang pasti, seluruh kafilah yang menjadi bagian di dalamnya, akan mendapatkan bimbingan dari dewan hakim yang mampu dibidangnya,” lanjut walikota.
Dalam sambutannya, Walikota Eri Cahyadi menyampaikan harapan para kafilah akan mendapat bimbingan sekalgus arahan dari Dewan Hakim MTQ, Selama ini para kafilah menunjukkan prestasi MTQ yang baik dalam setiap tahunnya dan selalu mengantarkan Surabaya ke jenjang juara.
“Kafilah Surabaya sebenarnya sudah sangat sering mengharumkan nama Surabaya, baik di provinsi maupun nasional. Karena itu, saya semakin menaruh harapan lebih dari kafilah-kafilah itu. Selain dikenal sebagai kota Metropolis, saya juga berharap Kota Surabaya akan dikenal sebagai kota santri,” tandasnya.
Eri juga memproyeksikan bahwa, Dewan Hakim MTQ akan dilibatkan dalam Kampung Madani. Dia ingin warga Surabaya, terutama para kafilah, juga mampu menyeimbangkan antara bekal ilmu dunia dan ilmu akhirat, bisa seiring sejalan. Karena, kata dia, keduanya memang sangatlah penting. Berbagai tindak kejahatan dan kriminal adalah wujud dari kurang seimbangnya kedua ilmu yang diajarkan tersebut.
“Harapan saya agar kedua ilmu seimbang. Nanti akan diberikan ilmu agama di setiap perkampungan di Surabaya,” pungkas Eri. (*)