Bojonegoro Berangkatkan 1.628 Jamaah Haji, Hafith Abdulloh: Meningkat Pasca Covid

  • Bagikan
TERJADI PENINGKATAN: Kasi Bimas Kemenag Bojonegoro, Muh. Abdulloh Hafith mengatakan, Kemenang akan memberangkatan 1.628 jammah haji pada 1-2 Juni mendatang.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro dipastikan akan memberangkatkan empat kloter calon jamaah haji (CJH), meski satu kloter diantaranya tidak terisi penuh karena beberapa alasan teknis menjelang keberangkatan.

Dari 1.628 kuota jamaah haji, memang ada kloter yang tidak terisi penuh, dan itu berada pada kloter 23. Yang tidak terisi penuh itu karena ada beberapa faktor, yakni karena belum vaksin dan mengundurkan diri.

“Yang belum vaksin ada 9 orang, mundur karena berbagai alasan, termasuk ada 7 jamaah orang ingin berangkat bersama saudaranya. Ada juga yang istrinya katut suaminya nggak katut. Juga ada yang karena masalah ekonomi. Dari 450 yang mau melunasi ada sekitar 300-an, 150 tidak melunasi/belum mau melunasi karena ingin berangkat di tahun 2024.” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro, Muh. Abdulloh Hafith, Kamis (25/5).

Baca juga :   Vaksinasi Masal di Alun-alun Lamongan Membludak

“Jadi, tambahan kuota kita kemarin 450 itu yang mau melunasi sekitar 300-an jamaah, yang belum melunasi sekitar 150 an, alasannya karena mereka ingin berangkat pada 2024, ada juga karena memang keterbatasan ekonomi, sehingga pelunasannya tertunda.” tambahnya.

Untuk tahun 2023, kata Hafith, kuota jamaah haji terjadi peningkatan. Sebelum Covid, Bojonegoro memberangkatkan sebanyak 1.200 an jamaah haji. Pada musim haji tahun ini sebanyak 1.628, sehingga terjadi peningkatan jamaah yang lumayan besar.

“Kalau dulu sebelum Covid, maksimal itu 3 kloter itu sudah banyak, sekarang udah hampir 4 kloter. Apalagi yang tahun 2022 kemarin hanya 700.” ungkap Hafith

Baca juga :   Bupati Bojonegoro Buka Expo UMKM Tahun 2023 di Gofun Entertaiment Complex

Kuota di Bojonegoro sebanyak 1.628 jamaah haji yang terdiri dari 4 kloter, yaitu kloter 20, 21, 22, dan 23. Masing masing kloter diisi 445 jamaah. K 20 (1 Juni) 293 jamaah, sisanya dari surabaya; K 21 (1 Juni) 445 jamaah + 5 petugas = 450; K 22 (1 Juni) 445 jamaah + 5 = 450; K 23 (2 Juni) 445 jamaah + 5 = 450.

Pada musim haji tahun ini, kata Hafith, bahwa jamaah haji minimal diharuskan untuk melaksanakan dua kali vaksin. “Vaksin covid itu kan minimal 2 kali. Ada yang belum vaksin sama sekali, baru di vaksin kemarin. Untuk vaksin kedua masih Juni ada yang tanggal 13, ada juga yang tanggal 17. Tanggal-tanggal tersebut, jamaah haji sudah berangkat.” beber Hafith.

Baca juga :   Resepsi HUT ke-79 RI, Pj. Bupati Bojonegoro Anugerahkan Beragam Penghargaan

“Cadangan yang belum berangkat 159, 150 belum melunasi, dan yang 9 itu belum vaksin, sehingga masih dimungkinkan untuk dipanggil, kalau ada sheet kosong, maka akan dipanggil.” jelas Hafith.

Dirinya juga menambahkan terkait latar belakang jamaah haji nantinya akan dilakukan proses screening pada waktu pemberangkatan sebagai bentuk laporan. Sedangkan untuk usia paling muda, belum di-screening,

”Nanti waktu pemberangkatan kita ada screening dari usia paling muda, usia paling tua, terus pekerjaan paling banyak apa, mulai dari petani, buruh, PNS, pedagang, wiraswasta, TNI-Polri itu ada, pendidikan juga SD, SMP, SMA, S1, S2 itu juga ada berapa itu untuk laporan aja,” pungkas Hafith. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *